Jum'at, 12 Jumadil Awwal 1446 H / 14 April 2023 19:22 wib
8.053 views
Surat Kabar Saudi, Arab News Dikritik Pembaca Karena Liputan Bias Pro-Israel
RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Arab News, surat kabar harian berbahasa Inggris yang diterbitkan di Arab Saudi, telah dikritik oleh para pembacanya karena liputannya tentang Palestina dan Israel.
Surat kabar itu menuai kritik untuk cerita penguburan dua bersaudara perempuan Israel yang terbunuh dalam serangan penembakan. Surat kabar itu dituduh mempromosikan tujuan Israel dan mengabaikan penderitaan warga Palestina.
“Apakah hanya saya atau halaman Instagram Anda tidak memiliki liputan untuk peristiwa baru-baru ini di Al-Aqsa di mana jamaah yang tidak bersenjata diserang dan dipukuli secara brutal oleh tentara bersenjata Israel? Jika kita ingin orang mendengarkan, mereka juga harus merasa didengarkan. Jika Anda ingin mereka melihat, mereka juga harus merasa dilihat. Sangat tidak adil untuk mengecualikan perspektif Palestina. Saya masih mencoba memahami mengapa peristiwa di Al Aqsa terjadi. Apa pembenarannya? Jurnalisme sejati akan mengeksplorasi itu, ”tulis seorang pengguna, Fariha Humair sebagai balasan atas kiriman Instagram Arab News.
“Benarkah, Arab News? Ini yang Anda pilih untuk dilaporkan? SMH bahkan CNN dan media barat lainnya kurang bias. Secara resmi menjual diri Anda ke Israel. Berhenti mengikuti, saya harap semua orang mengikuti, ”tulis pengguna lain.
Awal tahun ini, surat kabar itu menghadapi kritik karena liputan khusus pada Hari Valentine. Surat kabar tersebut telah menerbitkan beberapa artikel dan cerita pada tanggal 14 Februari pada hari yang juga disebut Hari St. Valentine.
“Hanya saluran berita ini yang merayakan hari itu; tidak ada orang lain di negara ini yang melakukannya,” tulis pengguna di halaman surat kabar di Instagram.
“Jadi rupanya memperingati terbunuhnya Cucu Nabi Muhammad itu Haram di Saudi tapi Valentine itu halal,” tulis pengguna lain.
Arab News adalah surat kabar harian berbahasa Inggris Arab Saudi yang berbasis di Riyadh. Itu didirikan pada tahun 1975 dan pernah dianggap sebagai salah satu surat kabar yang paling banyak dibaca di Timur Tengah yang menyoroti sentimen massa Arab dan penderitaan warga Palestina ketika jurnalis veteran Khaled Almaeena menjadi pemimpin redaksinya.
Tapi kini koran itu dituduh pro negara Zionis dan bekerja sebagai corong Israel. Beberapa kritikus menuduh Arab News memiliki bias pro-Israel dalam liputannya tentang kekejaman Israel. Mereka berpendapat bahwa surat kabar tersebut sering menggambarkan negara zionis dan kebijakannya secara positif, sambil meremehkan atau mengabaikan penderitaan rakyat Palestina. (MM)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!