Setelah Ronaldo, 2 Klub Saudi Dikabarkan Incar Lionel Messi

RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Menyusul kontrak pemecah rekor yang ditandatangani bulan lalu antara klub sepak bola Saudi Al-Nassr dan mantan bintang Manchester United Cristiano Ronaldo, dua tim Saudi lainnya dilaporkan menyatakan minat untuk merekrut pemenang Piala Dunia Argentina, Lionel Messi setelah ayah dan agennya, Jorge, dikatakan berada di Riyadh untuk berbicara dengan setidaknya salah satu klub.

Al-Hilal, yang merupakan klub kerajaan paling sukses dengan 18 gelar, saat ini duduk di posisi keempat di Liga Profesional Saudi, sementara klub Ronaldo, Al-Nassr, berada di posisi teratas. Menurut Forbes, tim yang berbasis di Riyadh itu dikatakan siap untuk menawarkan kontrak senilai $350 juta per tahun kepada pemain Paris Saint Germain tersebut, yang kontraknya dengan klub Prancis itu akan berakhir musim panas ini. Juga telah dilaporkan bahwa Al-Itihad yang berbasis di Jeddah membuat penawaran serupa dengan kedua tim meminta bantuan dari pemerintah Saudi dalam membuat penawaran tersebut.

Jika disetujui, Messi akan menjadi pesepakbola dengan bayaran tertinggi di dunia, menyalip saingannya Ronaldo yang memiliki kontrak $200 juta, dengan kesepakatan komersial. Namun, BBC mengutip pakar sepak bola Spanyol Guillem Balague mengklaim bahwa Messi belum didekati oleh Hilal dan tidak akan mempertimbangkan kepindahan ke Saudi.

Kedua pemain secara luas dianggap sebagai "yang terhebat sepanjang masa" oleh basis penggemar masing-masing dan menghidupkan kembali persaingan saat bermain di La Liga Spanyol. Jika desas-desus itu benar, pasangan itu berpotensi saling berhadapan lagi dalam "derby Riyadh." Pada 19 Januari, PSG akan menghadapi Al-Nassr dalam pertandingan persahabatan, meski belum jelas apakah Ronaldo dan Messi akan bermain.  (MeMo)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Pria Muslim Dipukuli Secara Brutal Gerombolan Hindu Radikal Di Uttar Pradesh India
• Lebih Dari 20 Negara Bagian AS Larang TikTok Di Perangkat Pemerintah Karena Alasan Keamanan Siber
• Presiden Somalia Desak Orang-orang Untuk Usir Al-Shabaab
• Ukraina Bantah Klaim Rusia Rebut Kota Soledar
• AS Tawarkan 10 Juta USD Untuk 'Dalang Teror' Serangan Berdarah Hotel Di Kenya
• Macron Tidak Akan Minta Maaf Kepada Rakyat Aljazair Atas Penjajahan Brutal Prancis
• Tunisia Penjarakan 9 Wanita Anggota Kelompok 'Ekstrimis' Yang Dituduh Akan Bunuh Menteri Pemerintah
• Angkatan Laut AS Gagalkan Penyeludupan 2000 Lebih AK-47 Yang Akan Dikirim Iran Ke Syi'ah Houtsi