18 Tentara Suriah Tewas 27 Lainnya Terluka Akibat Bus Yang Mereka Tumpangi Dihantam Bom

DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Sebuah bus militer dibom di dekat ibukota Suriah, Damaskus, hari Kamis (13/10/2022) pagi, menewaskan sedikitnya 18 tentara Suriah dan melukai 27 lainnya dalam serangan terbaru terhadap kendaraan transportasi pasukan rezim.

Menurut Kantor Berita Arab Suriah (SANA) yang dikelola pemerintah, yang mengutip sumber militer, bus di pedesaan sekitar Damaskus "ditargetkan pagi ini oleh ledakan teroris dengan alat peledak yang ditanam sebelumnya".

Ledakan itu dilaporkan terjadi di daerah Al-Saboura di pedesaan Damaskus, di jalan raya yang mengarah ke ibu kota Lebanon, Beirut.

Belum diketahui atau terungkap kelompok mana yang melakukan serangan itu, tanpa ada yang mengaku bertanggung jawab.

Selama beberapa tahun terakhir, serangan serupa telah dilakukan oleh Islamic State (IS), yang telah menghidupkan kembali beberapa sel dan operasi di dalam negeri sejak kekalahan teritorialnya pada 2017-2019.

Kelompok itu biasanya segera mengklaim perannya dalam serangan semacam itu, dengan yang terbaru terjadi pada bulan Juni ketika serangan mereka terhadap sebuah bus militer menewaskan 13 tentara Suriah di provinsi utara Raqqa. (MeMo)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Laporan: TikTok Ambil 'Hingga 70%' Uang Yang Didapat Pengungsi Suriah Dari Permohonan Live Streaming
• Pejabat Rusia Sebut Perang Ukraina Bisa Meningkat Jadi Perang Dunia III Jika Ukraina Gabung NATO
• Taliban Tunjuk Pemimpin Senior Jaringan Haqqani Sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri
• Saudi Putuskan Jamaah Wanita Yang Ingin Berhaji Atau Umrah Tidak Lagi Memerlukan Mahram
• 60 Persen Penduduk Jalur Gaza Menderita Masalah Psikologis Akibar Blokade Israel Dan Mesir
• Pemimpin Pro-Kemerdekaan Kashmir Terkemuka Yang Dipenjara Meninggal Dalam Tahanan Polisi India
• 11 Warga Palestina Ditahan Saat Perburuan Tersangka Penembak Mati Tentara Israel Noa Lazar Berlanjut
• AS Tinjau Hubungan Dengan Saudi Setelah OPEC+ Pangkas Produksi Minyak