Selasa, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 10 Mei 2022 21:15 wib
4.667 views
Kelompok Perlawanan Di Gaza: Pembunuhan Pemimpin Perlawanan Akan Membuka Gerbang Neraka Bagi Zionis
JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Memperingati ulang tahun kemenangan mereka dalam perang terakhir melawan rezim Zionis Israel di Jalur Gaza, gerakan-gerakan perlawanan daerah kantong itu dengan tegas memperingatkan Tel Aviv agar tidak berusaha menyakiti para pemimpin kelompok tersebut.
“Pembunuhan para pemimpin perlawanan akan membuka gerbang neraka bagi Zionis,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (10/5/2022), kantor berita Palestine Today melaporkan.
The Times telah menerbitkan laporan sebelumnya, mengatakan bahwa pihak berwenang Israel telah memberitahu sekutu Barat bahwa rezim pendudukan sedang mempersiapkan regu pembunuh untuk melakukan operasi pembunuhan yang ditargetkan terhadap para pemimpin gerakan perlawanan Palestina Hamas yang berbasis di Gaza, yang tinggal di luar negeri.
Pernyataan itu merayakan ulang tahun pertama kemenangan kelompok “Operasi Pedang al-Quds.” Operasi itu melihat kelompok-kelompok itu menembakkan sekitar 4.000 roket ke wilayah-wilayah pendudukan selama perang 11 hari, memaksa militer Israel untuk mundur secara memalukan.
'Bersama sampai kehancuran Israel'
"Pedang itu masih terhunus dan akan tetap begitu sampai kehancuran Israel," tambah pernyataan itu.
Pernyataan itu mengatakan operasi itu berfungsi sebagai “titik balik” dalam konfrontasi gerakan perlawanan melawan rezim Israel. Operasi itu, kata mereka, mengubah “aturan pertempuran” sedemikian rupa sehingga sekarang setiap agresi oleh rezim akan dibalas dengan cara yang sama.
“Ancaman musuh tidak membuat kami takut,” tambah pernyataan itu, mencatat bahwa ancaman rezim pendudukan untuk membunuh para pemimpin Hamas “menunjukkan rasa frustrasi, kebingungan, dan kekalahan keamanannya.”
“Tanggapan potensial [kami] terhadap tindakan bodoh apa pun oleh rezim akan kuat dan merusak,” kata kelompok itu.
Zaher Jabarin, seorang anggota Biro Politik Hamas, sementara itu, memperingatkan rezim Israel bahwa setiap aktivitas berbahaya yang menargetkan para pemimpin Hamas akan sama saja dengan “deklarasi perang” terhadap gerakan tersebut.
“Musuh Zionis berpikir mereka dapat mengakhiri perlawanan dengan memimpin kebijakan pembunuhan yang ditargetkan,” katanya, situs berita Pusat Informasi Palestina melaporkan.
Pejabat itu mengatakan, bagaimanapun, bahwa perlawanan belum mundur sejak 1948, ketika rezim pendudukan mengklaim keberadaan mereka setelah meluncurkan perang yang sangat didukung Barat terhadap wilayah kawasan. (ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!