Selasa, 15 Rajab 1446 H / 17 Agutus 2021 19:10 wib
5.262 views
Hamas Ucapkan Selamat Kepada Taliban Atas Kemenangan Melawan AS
DOHA, QATAR (voa-islam.com) - Gerakan perlawanan Hamas Palestina telah memuji “kemenangan” Taliban melawan pendudukan Amerika selama dua dekade di Afghanistan, memberi selamat kepada rakyat Afghanistan karena mengalahkan Amerika Serikat.
Kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh membuat pernyataan pada hari Senin (16/8/2021) dalam percakapan telepon dengan Mullah Abdul Ghani Baradar, kepala politik Taliban.
“Kami mengucapkan selamat kepada orang-orang Muslim Afghanistan atas kekalahan pendudukan Amerika di semua tanah Afghanistan, dan kami mengucapkan selamat kepada gerakan Taliban dan kepemimpinannya yang berani atas kemenangan ini, yang mencapai puncak perjuangan panjangnya selama 20 tahun terakhir,” kata Haniyeh.
“Sementara Hamas berharap orang-orang Muslim Afghanistan dan kepemimpinannya sukses dalam mencapai persatuan, stabilitas dan kemakmuran ..., Hamas menekankan bahwa runtuhnya pendudukan Amerika dan sekutunya membuktikan bahwa perlawanan rakyat, yang terutama adalah perjuangan kita rakyat Palestina, akan meraih kemenangan,” imbuhnya.
Pejabat Taliban, pada bagiannya, berterima kasih kepada Haniyeh atas seruannya dan berharap kemenangan bagi bangsa Palestina yang tertindas dalam perlawanan berani mereka melawan penjajah.
Dia juga meminta negara-negara dan negara-negara regional untuk membantu Palestina mengusir penjajah dan membebaskan al-Quds serta seluruh wilayah Palestina.
Selain itu pada hari Senin, Jihad Islam, kelompok perlawanan Palestina lain yang berbasis di Gaza, memberi selamat kepada Taliban atas perebutan kembali Afghanistan dan “pembebasan tanah [Afghani] dari pendudukan Barat dan Amerika.”
Dalam sebuah posting di Twitter pada Ahad malam, pejabat senior Hamas, Mousa Abu Marzook, menarik paralel antara pertempuran Taliban melawan pendudukan AS dan perjuangan Hamas melawan rezim Israel.
“Taliban menang hari ini setelah dituduh keterbelakangan & terorisme. Itu menjadi lebih pragmatis. Mereka telah menentang AS & agen-agennya yang menolak kompromi, mereka tidak tertipu oleh slogan-slogan seperti demokrasi & pemilihan umum. Ini adalah pelajaran bagi semua orang yang tertindas,” katanya.
Militer AS memimpin invasi ke Afghanistan pada tahun 2001 dalam apa yang diproklamirkannya sebagai perang melawan teror yang dimaksudkan untuk membasmi Taliban.
Namun, itu dihadapkan dengan kekalahan memalukan di tangan Taliban, yang anggotanya berhasil menguasai ibu kota Afghanistan Kabul pada hari Ahad setelah keuntungan cepat di seluruh negeri. (ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!