Kamis, 16 Rajab 1446 H / 12 Agutus 2021 14:26 wib
3.704 views
Taliban Bantah Bunuh Warga Sipil Afghanistan, Serukan Penyelidikan Independen Internasional
KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Taliban pada Rabu (11/8/2021) membantah menargetkan dan membunuh warga sipil selama serangan terhadap pasukan pemerintah Afghanistan, menyerukan penyelidikan independen dan meyakinkan warga Afghanistan bahwa "tidak ada rumah atau keluarga yang akan menghadapi ancaman dari pihak kami."
Kelompok itu mengeluarkan pernyataan setelah PBB mengklaim lebih dari 1.000 warga sipil tewas dalam sebulan terakhir dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengatakan bahwa sejak 1 Agustus sekitar 4.042 orang yang terluka telah dirawat di 15 fasilitas kesehatan.
Pejuang Taliban telah meningkatkan kampanye mereka untuk mengalahkan pemerintah yang didukung AS sejak April ketika pasukan asing mulai mundur setelah 20 tahun perang. Kelompok itu telah merebut delapan ibu kota provinsi dalam sepekan terakhir, meningkatkan kekhawatiran akan kembalinya kekuasaan kelompok garis keras itu.
Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kelompok itu "tidak menargetkan warga sipil atau rumah mereka di wilayah mana pun, melainkan operasi telah dilakukan dengan sangat presisi dan hati-hati." Dia menyalahkan pasukan pemerintah Afghanistan dan pasukan asing atas kematian warga sipil.
Banyak warga sipil yang tewas akibat serangan udara yang dilakukan pasukan pemerintah Afghansitan dan AS untuk mencegah kemajuan yang didapatkan oleh Taliban. Serangan udara tersebut menyasar sekolah, pasar dan tempat sipil lainnya.
Taliban mengusulkan agar sebuah tim yang terdiri dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, ICRC dan kelompok bantuan lainnya menemani perwakilan mereka "untuk melakukan penyelidikan yang tidak memihak dan independen terhadap peristiwa terbaru."
Seorang juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan misi Afghanistan untuk PBB di New York tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Sejak awal tahun, hampir 390.000 orang baru mengungsi akibat konflik Afghanistan dengan "lonjakan besar" sejak Mei, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan kepada wartawan, Rabu.
"Antara 1 Juli dan 5 Agustus 2021, komunitas kemanusiaan memverifikasi bahwa 5.800 pengungsi internal dan tiba di Kabul," kata Dujarric.
Pasukan asing akan keluar sepenuhnya dari Afghanistan pada 11 September. Pasukan AS yang didukung oleh koalisi NATO dan milisi lokal penentang Taliban yang mayoritas berada di Utara Afghanistan menggulingkan Taliban dari kekuasaan mereka yang sah pada 2001.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!