Koalisi Pimpinan AS Sediakan Persenjataan Senilai 72 Trilyun Lebih Untuk Militer Irak Sejak 2014

UNI EMIRAT ARAB (voa-islam.com) - Koalisi pimpinan AS telah menyediakan pasukan keamanan Irak dengan peralatan senilai lebih dari $5 miliar (-+ 72 trilyun) sejak 2014, juru bicara blok itu mengatakan Jum'at (30/7/2021).

"Hanya dalam pekan terakhir, koalisi internasional melengkapi pasukan keamanan Irak dengan peralatan senilai 35 juta dolar," kata juru bicara koalisi internasional Kolonel Wayne Morato.

“Ini adalah bagian dari From the Fund untuk membiayai, melatih dan memperlengkapi pasukan keamanan Irak, yang didukung oleh pasukan Amerika,” tambahnya.

Ini termasuk peralatan komunikasi dan intelijen serta dukungan lainnya, Morato menambahkan dalam sebuah pernyataan kepada saluran Berita Irak, yang dibawa oleh Kantor Berita Irak (INA).

"Dukungan akan terus mendukung pasukan Irak, dan mungkin di masa depan dan mengingat keputusan untuk menarik pasukan tempur, dan itu akan diserahkan kepada keputusan oleh pemerintah Irak dan Amerika," kata juru bicara itu.

Pekan lalu, seorang pejabat militer Irak mengatakan bahwa hubungan Irak dengan koalisi internasional akan didasarkan pada memerangi terorisme, memberikan pelatihan dan peralatan untuk pasukan Irak, dan upaya intelijen, INA melaporkan. (AN)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• India Klaim Tewaskan Komandan Jaish-e-Mohammad Dalang Serangan Yang Menewaskan 40 Tentara Di Kashmir
• Pejuang Taliban Masuki Ibukota Provinsi Helmand Di Selatan Afghanistan
• Perusahaan Semen Prancis Gugat Militer Mesir Terkait Perampasan Saham Di Sinai Cement
• Mesir Vonis Mati 24 Anggota Ikhwanul Muslimin
• Pejuang Oposisi Suriah Di Daraa Rebut Pos Pemeriksaan Serta Tank Pasukan Rezim Teroris Assad
• 2 Orang Tewas Dalam Serangan Terhadap Kapal Tanker Yang Dikelola Israel Di Teluk Oman
• Bentrokan Baru Pecah Di Kota Daraa Al-Balad Suriah Setelah Serbuan Pasukan Rezim Teroris Assad
• Pendiri Ben & Jerry's: 'Kami Bangga Sebagai Yahudi Dan Mendukung Israel Tapi Menentang Pemukiman'