Militer Israel Lancarkan Serangan Udara Ke Jalur Gaza

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Serangan udara Israel menghantam Jalur Gaza yang terkepung Jum'at (2/7/2021) malam dalam insiden ketiga sejak gencatan senjata ditandatangani antara faksi-faksi perlawanan di daerah kantong itu dan pendudukan, kata sumber keamanan Palestina.

Menurut sumber itu, beberapa rudal menghantam tempat pelatihan yang digunakan oleh faksi bersenjata Palestina, di selatan Kota Gaza, dan sebuah situs di tengah Jalur Gaza juga menjadi sasaran. Tidak ada korban yang dilaporkan.

Sementara itu, seorang juru bicara militer Israel mengklaim pesawat tempur tentara "malam ini menggerebek sebuah situs yang digunakan oleh Hamas untuk memproduksi dan mengembangkan senjata, sebagai tanggapan atas peluncuran balon pembakar" ke Israel.

Pernyataan itu menambahkan bahwa tentara Israel "akan menanggapi dengan keras setiap serangan lebih lanjut dari Jalur Gaza."

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "empat kebakaran terjadi di daerah Dewan Regional Eshkol dekat Jalur Gaza".

Pada 21 Mei, Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata yang mengakhiri salah satu serangan Israel paling kejam di daerah kantong yang terkepung sejak 2014. Selama 11 hari pengeboman, pasukan pendudukan menewaskan hampir 260 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, dan memaksa puluhan ribu orang untuk melarikan diri dari rumah mereka. (MeMo)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Al-Azhar Larang Video Game yang Mendorong Pemain untuk Menghancurkan Ka'bah
• TikTok Hapus 6 Juta Lebih Video Di Pakistan Setelah Dilarang
• Mantan Menhan AS Arsitek Perang Irak Dan Afghanistan Donald Rumsfeld Meninggal Dunia
• Jenderal AS Peringatkan Perang Saudara Di Afghanistan Ketika Keamanan Terus Memburuk
• Saudi Gagalkan Upaya Penyeludupan 4,5 Juta Butir Pil Narkoba Jenis Captagon
• Dube Israel Untuk PBB: Joe Biden Miliki CInta Sejati Untuk Israel
• Jemaah Haji Didesak Kunjungi Pusat Vaksin Untuk Mendapatkan Suntikan Kedua
• Menlu AS: 10.000 Pejuang IS Yang Masih Ditahan Di Suriah 'Tidak Dapat Dipertahankan'