Senin, 6 Rajab 1446 H / 31 Mei 2021 19:35 wib
3.933 views
Inggris Akan Percepat Relokasi Staf Lokal Afghanistan Yang Bekerja Dengan Militer
LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Inggris pada hari Senin (31/6/2021) mengumumkan rencana untuk mempercepat relokasi staf lokal Afghanistan yang bekerja dengan militer dan juga keluarga mereka menjelang penarikan pasukan NATO pimpinan AS yang direncanakan.
Di bawah skema relokasi Inggris untuk mantan dan staf lokal Afghanistan saat ini, banyak dari mereka menjabat sebagai penerjemah, lebih dari 1.300 pekerja dan keluarga mereka telah dibawa ke Inggris. Lebih dari 3.000 warga Afghanistan diperkirakan akan dimukimkan kembali di bawah rencana yang dipercepat.
Menteri Pertahanan Ben Wallace mengatakan itu "hanya tepat" untuk mempercepat rencana dengan mantan staf Afghanistan yang berisiko mendapat pembalasan dari Taliban dan pasukan pemberontak lainnya di negara itu.
"Dengan kekuatan Barat pergi, ancaman meningkat, termasuk serangan yang ditargetkan oleh Taliban," klaim Wallace.
Staf lokal yang bertugas dengan pasukan Inggris telah "banyak berkorban untuk menjaga kami dan sekaranglah waktunya untuk melakukan hal yang sama," katanya.
Pemerintah memiliki "kewajiban moral" untuk merelokasi staf dan untuk "mengenali risiko yang mereka hadapi dalam perang melawan terorisme dan menghargai upaya mereka," kata Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel.
“Saya senang kita bisa menghadapi ini sepenuhnya, dengan memberi mereka dan keluarga mereka kesempatan untuk membangun kehidupan baru di negara ini,” tambahnya.
Inggris dan anggota NATO lainnya telah berada di bawah tekanan dari para pegiat untuk merelokasi ribuan staf lokal yang bertugas bersama mereka selama dua dekade konflik.
Di Afghanistan, mantan pekerja aliansi telah memperingatkan bahwa mereka, dan keluarga mereka, akan menjadi sasaran Taliban sebelum batas waktu AS untuk memindahkan 2.500 tentara dan 16.000 kontraktor sipil.
Bulan lalu Presiden Joe Biden memerintahkan keluarnya, untuk menutup keterlibatan AS di lapangan dalam perang yang dimulai setelah serangan 11 September 2001 oleh Al-Qaidah yang berbasis di Afghanistan.
Pasukan NATO lainnya, termasuk 750 tentara Inggris yang sebagian besar berada di ibu kota Kabul, akan mundur bersama AS.
Pendekatan Inggris terhadap relokasi mantan stafnya di Afghanistan telah dikritik karena kriteria ketat seputar siapa yang dapat melamar untuk tinggal di Inggris, dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti lama masa kerja dan peran yang tepat.
Tetapi kebijakan yang diumumkan pada bulan April sekarang berarti setiap staf yang saat ini atau mantan pegawai lokal yang dinilai berada di bawah ancaman serius terhadap kehidupan akan ditawari relokasi prioritas ke Inggris, kata Kementerian Pertahanan. (AA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!