Pasukan AS Mulai Tarik Persenjataan Militer Dari Afghanistan

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Amerika Serikat telah memulai proses untuk memindahkan persenjataan militernya dari Afghanistan saat bersiap untuk menarik semua pasukannya dari negara yang dilanda perang itu, menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Jum'at (23/4/2021).

Presiden AS Joe Biden menetapkan batas waktu 11 September untuk menyelesaikan proses tersebut setelah 20 tahun konflik, dan beberapa pejabat senior mengatakan penarikan dapat diselesaikan jauh sebelum tanggal tersebut.

Untuk sementara, Pentagon telah mengizinkan pengerahan ratusan pasukan AS ke wilayah tersebut yang bertugas memastikan keamanan pasukan Amerika selama proses tersebut, tiga pejabat pertahanan mengatakan kepada CNN.

Para pejabat mengatakan bahwa saat ini fokus dari penarikan itu adalah memindahkan peralatan yang tidak diperlukan dari negara itu atau mentransfernya ke pasukan Afghanistan, dan menghancurkan peralatan "usang".

Proses untuk menurunkan sekitar 2.500 pasukan AS di negara itu ke nol tidak akan dimulai "selama beberapa minggu," kata seorang pejabat kepada CNN. AS akan "mempertahankan kemampuan kami untuk mempertahankan pasukan dan memberikan dukungan" kepada rekan-rekan Afghanistan, pejabat itu menambahkan.

AS telah mengerahkan kapal induk ke wilayah tersebut untuk segera mengerahkan pesawat tempur jika pasukan Amerika diserang dari Taliban, menurut CNN.

Kelompok garis keras itu menuntut pasukan AS meninggalkan negara itu pada batas waktu Mei yang ditengahi dengan mantan Presiden AS Donald Trump. Tetapi Biden lama meragukan kemampuannya untuk mencapai garis waktu itu, mengatakan sebelum dia mengumumkan tanggal penarikan September minggu lalu bahwa itu akan sulit dicapai.

Saat ini, pasukan asing yang tergabung dalam misi pelatihan dan dukungan NATO berkekuatan 9.600 personel dari 36 anggota NATO dan negara mitra.
Pada puncaknya, diperkirakan ada 130.000 tentara asing di Afghanistan. (AA)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Pemimpin Kudeta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing Tiba Di Jakarta Untuk Hadiri KTT ASEAN
• Saudi Larang Impor Buah Dan Sayur Dari Libanon Untuk Cegah Penyeludupan Narkoba,
• Belanda Vonis 6 Tahun Penjara Pada Mantan Komandan Kelompok Ahrar Al-Sham
• 100 Lebih Warga Palestina Terluka Dalam Bentrokan Dengan Ekstrimis Yahudi Dan Polisi Israel Di Yerus
• Utusan AS: Dukungan Mematikan Iran Untuk Pemberontak Syi'ah Houtsi Ancam Upaya Pedamaian Di Yaman
• Ahli Tasawuf Terkemuka Aljazair Dihukum 3 Tahun Penjara Karena Penistaan Terhadap Islam
• Saudi Tahan Istri Dan Menantu Mantan Pemimpin Senior Hamas Yang Dipenjara Mohamed Al-Khodari
• Konferensi Perdamaian Afghanistan Di Istanbul Ditunda Menyusul Penolakan Taliban Untuk Hadir