Tunisia Tangguhkan Shalat Isya Dan Tarawih Di Masjid

TUNIS, TUNISIA (voa-islam.com) - Kementerian Agama Tunisia mengumumkan pada hari Kamis (8/4/2021) bahwa warga diizinkan untuk melakukan shalat di masjid, termasuk shalat Jum'at, di luar jam malam.

Ini muncul dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kementerian satu hari setelah pihak berwenang memutuskan untuk memperketat tindakan jam malam di Tunisia karena lonjakan tingkat infeksi virus korona.

Pada hari Rabu, otoritas negara memutuskan untuk menambah jam malam di semua kegubernuran antara 9 dan 30 April, dari jam 7 malam menjadi jam 5 pagi, alih-alih waktu sebelumnya dari jam 10 malam menjadi jam 5 pagi.

Kementerian mengumumkan bahwa orang-orang diizinkan untuk shalat di masjid selama waktu yang tidak tercakup oleh jam malam, termasuk shalat Jum'at, kecuali shalat Isya.

Shalat tarawih tidak akan dilakukan di masjid karena bertepatan dengan jam malam. Kementerian tidak memberikan rincian tentang prosedur lain yang akan diterapkan selama sisa periode Ramadhan (setelah 30 April).

Kementerian menekankan perlunya berjaga-jaga dan melakukan tindakan pencegahan yang diatur oleh protokol kesehatan untuk menghadiri masjid, terutama: "Untuk melakukan wudhu di rumah sebelum menuju ke masjid, membawa sajadah pribadi, memakai masker dan menjaga jarak yang diperlukan saat shalat."

Kementerian menunjukkan bahwa khutbah shalat Jum'at akan dibatasi hingga sepuluh menit, sementara semua kegiatan di dalam fasilitas keagamaan (masjid dan pusat penghafalan Alquran) telah ditangguhkan, termasuk pelajaran dan sesi dikte Al-Qur'an.

Hingga Rabu, Tunisia telah mencatat 264.994 kasus infeksi virus Corona, termasuk 9.087 kematian dan 221.545 kasus sembuh, menurut Kementerian Kesehatan. (MeMo)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Laporan: Jenderal UEA Tidak Dapat Menjadi Presiden Interpol Karena Sejarah Pelanggaran HAM
• Kantor Netanyahu: Israel Tidak Akan Bekerja Sama Dengan Penyelidikan Kejahatan Perang ICC
• Kelompok HAM: Hampir 600 Orang Tewas Sejak Kudeta Militer Di Myanmar
• Senat Prancis Setujui Klausul Larangan Shalat Bagi Mahasiswa Muslim Di Kampus
• Pemberontakan Terkait Islamic State Di Mozambik Menangancam Stabilitas Kawasan
• Pemerintah Joe Biden Akan Lanjutkan Bantuan Untuk Palestina, Desak Solusi 2 Negara
• Raja Yordania Sebut 'Perselisihan' Dengan Saudara Tirinya Pangeran Hamzah Telah Berakhir
• Sheikh Al-Sudais: Hanya Orang Yang Diimunisasi COVID-19 Yang Diizinkan Lakukan Ibadah Umrah