Kamis, 12 Rajab 1446 H / 17 Desember 2020 20:10 wib
2.861 views
Presiden Prancis Emmanuel Macron Positif Terinfeksi COVID-19
PARIS, PRANCIS (voa-islam.com) - Presiden Prancis Emmanuel Macron dinyatakan positif COVID-19, Istana Élysée mengumumkan pada hari Kamis (17/12/2020). Para pemimpin Prancis dan UE lainnya akan mengisolasi diri setelah melakukan kontak dengan Macron selama seminggu terakhir, kata kantor mereka.
"Presiden Republik (Prancis) telah didiagnosis positif COVID-19 hari ini," kata istana kepresidenan dalam sebuah pernyataan.
"Diagnosis ini dibuat setelah tes PCR yang dilakukan pada awal gejala pertama," kata pernyataan itu, tanpa merinci gejala apa yang ditunjukkan Macron.
Kepresidenan mengatakan dia akan mengisolasi selama tujuh hari ke depan, seperti yang direkomendasikan oleh otoritas kesehatan Prancis, dan telah membatalkan semua perjalanan luar negeri.
Macron "akan terus bekerja dan menjalankan aktivitasnya dari jarak jauh", kata Istana Élysée.
Perdana Menteri Jean Castex, yang melakukan kontak dengan Macron pada pertemuan kabinet mingguan pemerintah pada hari Rabu, juga akan mengisolasi diri seperti halnya Ibu Negara Brigitte Macron, meskipun dia tidak menunjukkan gejala COVID-19, kantornya mengatakan Kamis.
Macron adalah kepala negara terbaru yang tertular virus Corona. Presiden AS Donald Trump dinyatakan positif pada bulan Oktober, dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dinyatakan positif pada bulan Maret. Kanselir Jerman Angela Merkel mengisolasi diri pada Maret dan awal April setelah melakukan kontak dengan dokter yang dinyatakan positif.
Macron menghadiri KTT Uni Eropa di Brussel pada akhir pekan lalu dan hadir di sebuah acara di Paris yang diselenggarakan untuk peringatan 60 tahun Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, mengisolasi diri seperti halnya Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez setelah menghadiri acara OECD dan makan siang di Istana Elysée dengan Macron, kata kantor mereka.
Michel dinyatakan negatif pada hari Selasa setelah kembali dari Paris. "Namun sebagai tindakan pencegahan, presiden akan melakukan isolasi diri," kata juru bicara Barend Leyts di Twitter.
Macron juga menghadiri pertemuan kepala negara Dewan Eropa pada 10-11 Desember. Jadwalnya selama seminggu terakhir termasuk makan malam pribadi dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di mana dia menganugerahinya Legiun Kehormatan Salib Agung.
Macron juga makan siang minggu ini dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang mengatakan dia belum berencana untuk mengisolasi diri.
Prancis awal pekan ini melonggarkan pembatasan yang diberlakukan untuk memerangi gelombang kedua virus Corona tetapi tingkat infeksi tetap tinggi. Masih ada jam malam nasional yang diberlakukan dari jam 8 malam untuk menghentikan penyebaran virus sementara restoran dan kafe, serta teater dan bioskop, tetap tutup.
Lebih dari 59.300 orang telah tewas di Prancis karena virus Corona sejak dimulainya pandemi, menurut angka resmi. Pencatatan lebih dari 17.000 kasus baru pada hari Rabu saja juga telah menimbulkan kekhawatiran karena orang-orang berbelanja dan bepergian lebih intens menjelang liburan Natal.
Seperti negara UE lainnya, Prancis menggantungkan harapannya pada vaksin untuk memadamkan virus. Perdana Menteri Castex pada Rabu mengatakan negara itu akan menerima sekitar 1,16 juta dosis vaksin COVID-19 pada akhir tahun. (F24)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!