Ahad, 28 Rabiul Akhir 1446 H / 8 November 2020 20:52 wib
3.659 views
Azerbaijan Rebut Kota Kunci Shusha Dari Armenia
BAKU, AZERBAIJAN (voa-islam.com) - Azerbaijan mengatakan pada hari Ahad (8/11/2020) pasukannya telah merebut kota kunci Shusha dari separatis Armenia di Nagorno-Karabakh, tetapi Armenia bersikeras bahwa pertempuran untuk wilayah strategis vital sedang berlangsung.
Penangkapan Shusha akan menjadi kemenangan besar bagi Azerbaijan enam pekan setelah pertempuran baru meletus di Nagorno-Karabakh, daerah kantong etnis Armenia yang memisahkan diri dari kendali Azerbaijan pada 1990-an.
Kota benteng ini terletak di tebing sekitar 15 kilometer dari kota utama Nagorno-Karabakh, Stepanakert, dan di jalan utama melalui wilayah tersebut ke wilayah Armenia, yang mendukung separatis.
Kedua belah pihak telah melaporkan bentrokan sengit di sekitar kota dalam beberapa hari terakhir, setelah pasukan Azerbaijan menyapu sisi selatan Nagorno-Karabakh dan menerobos pegunungannya.
Dalam pidato yang disiarkan televisi kepada bangsa pada hari Ahad, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengumumkan bahwa kota itu telah direbut.
"Dengan penuh kebanggaan dan kegembiraan, saya memberitahu Anda bahwa kota Shusha telah dibebaskan," kata Aliyev, yang mengenakan seragam militer dan berdiri di depan sebuah bendera Azerbaijan.
Dia mengatakan 8 November akan "tercatat dalam sejarah rakyat Azerbaijan" sebagai hari "kami kembali ke Shusha".
"Pawai pembebasan kami berlanjut. Kami akan pergi sampai akhir, sampai pembebasan penuh wilayah pendudukan," kata Aliyev.
Warga Azerbaijan yang mengibarkan bendera turun ke jalan-jalan di ibu kota Baku untuk merayakan setelah pengumuman Aliyev.
Pejabat Armenia mengkonfirmasi ada bentrokan hebat di kota itu tetapi mengatakan pertempuran masih jauh dari selesai.
"Pertempuran berlanjut di Shusha, tunggu dan percayalah pada tentara kami," kata pejabat kementerian pertahanan Armenia Artsrun Hovhannisyan, menggunakan nama Armenia untuk kota itu, tak lama setelah pengumuman Aliyev.
'Kota benteng bertahan'
Juru bicara kementerian pertahanan Armenia Shushan Stepanyan mengatakan ada "pertempuran paling ganas" semalam untuk kota itu, sementara pemerintah Armenia mengatakan merebut Shusha adalah "impian pipa yang tidak dapat dicapai bagi Azerbaijan".
"Meskipun mengalami kerusakan parah, kota benteng itu bertahan dari pukulan musuh," katanya.
Bentrokan baru pecah pada akhir September antara Azerbaijan dan separatis yang didukung Armenia untuk menguasai Karabakh, yang mendeklarasikan kemerdekaannya hampir 30 tahun lalu.
Deklarasi tersebut tidak diakui secara internasional, bahkan oleh Armenia, dan tetap menjadi bagian dari Azerbaijan menurut hukum internasional. (TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!