Anggota Kongres Muslim-Amerika Rashida Tlaib dan Ilhan Omar Menangkan Pemilihan Ulang

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Anggota Kongres Muslim-Amerika Rashida Tlaib dan Ilhan Omar telah memenangkan pemilihan ulang untuk Dewan Perwakilan AS, dengan kedua anggota parlemen itu diproyeksikan untuk mendapatkan mayoritas suara di distrik masing-masing di Michigan dan Minnesota.

Setelah terpilih sebagai wanita Muslim pertama di Kongres pada 2018, kedua anggota parlemen tersebut dengan nyaman menangkis tantangan utama pada Agustus untuk mengamankan masa jabatan kedua untuk kursi Demokrat mereka.

Tlaib dan Omar telah menghadapi serangan yang tak henti-hentinya dari Presiden Donald Trump serta kritik dari para pejabat di partainya sendiri atas sikap vokal mereka terhadap perlakuan pemerintah Israel terhadap Palestina.

Tetap saja, pemilihan ulang mereka yang nyaman menunjukkan daya tarik mereka kepada konstituen mereka. Pada 2018, Tlaib dan Omar memenangkan pemilihan pendahuluan mereka di sejumlah besar calon utama. Tahun ini, mereka mereplikasi kesuksesan itu saat melawan penantang tunggal.

'Uang terbakar'

Pemilihan pada hari Selasa (3/11/2020) adalah formalitas bagi kedua wanita anggota kongres yang mewakili daerah-daerah Demokrat. Tetapi para donor Republik, didorong oleh perhatian nasional pada pembuat undang-undang progresif, telah menghamburkan uang untuk kampanye Anggota Kongres Muslim-Amerika Rashida Tlaib dan Ilhan Omar telah memenangkan pemilihan ulang untuk Dewan Perwakilan AS, dengan kedua anggota parlemen itu diproyeksikan untuk mendapatkan mayoritas suara di distrik masing-masing di Michigan dan Minnesota.

Setelah terpilih sebagai wanita Muslim pertama di Kongres pada 2018, kedua anggota parlemen tersebut dengan nyaman menangkis tantangan utama pada Agustus untuk mengamankan masa jabatan kedua untuk kursi Demokrat mereka.

Tlaib dan Omar telah menghadapi serangan yang tak henti-hentinya dari Presiden Donald Trump serta kritik dari para pejabat di partainya sendiri atas sikap vokal mereka terhadap perlakuan pemerintah Israel terhadap Palestina.

Tetap saja, pemilihan ulang mereka yang nyaman menunjukkan daya tarik mereka kepada konstituen mereka. Pada 2018, Tlaib dan Omar memenangkan pemilihan pendahuluan mereka di sejumlah besar calon utama. Tahun ini, mereka mereplikasi kesuksesan itu saat melawan penantang tunggal.

'Uang terbakar'

Pemilihan pada hari Selasa (3/11/2020) adalah formalitas bagi kedua wanita anggota kongres yang mewakili daerah-daerah Demokrat. Tetapi para donor Republik, didorong oleh perhatian nasional pada pembuat undang-undang progresif, telah memberikan uang untuk kampanye saingan pemilihan umum saingan anggota parlemen Muslim-Amerika.

Lawan Omar Lacy Johnson mengumpulkan $ 10 juta sementara saingan Tlaib David Dudenhoefer mengumpulkan $ 1 juta, jumlah uang yang mengejutkan untuk balapan Dewan Perwakilan non-kompetitif.

"Anda tahu bagaimana saya suka memikirkannya - uang rasis terbakar," kata Tlaib kepada mingguan Detroit Metro Times awal bulan inipemilihan umum anggota parlemen Muslim-Amerika.

Lawan Omar Lacy Johnson mengumpulkan $ 10 juta sementara saingan Tlaib David Dudenhoefer mengumpulkan $ 1 juta, jumlah uang yang mengejutkan untuk balapan Dewan Perwakilan non-kompetitif.

"Anda tahu bagaimana saya suka memikirkannya - uang rasis terbakar," kata Tlaib kepada mingguan Detroit Metro Times awal bulan ini. (MME)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Pria-pria Muslim Ini Selamatkan Polisi dan Wanita Tua Selama Penembakan Mematikan di Wina Austria
• Menkes Prancis: Satu Warga Paris Terinfeksi COVID-19 Tiap 30 Detik
• Kasus Bunuh Diri di Suriah Meningkat Signifikan Pada 2020
• Pasukan Turki Kosongkan Pangkalan Militer Terbesar Mereka di Suriah
• Jajak Pendapat: Lebih 60 Persen Orang Israel Ingin Trump Menang Pilpres AS
• Pasukan Armenia Terus Menderita Kerugian Melawan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh
• Lebih 1,2 Juta Orang di Seluruh Dunia Meninggal Akibat Terinfeksi Virus Corona
• HRW: 270 Ratusan Pekerja Sudan Ditipu Untuk Bertempur Bersama Pasukan Haftar di Libya