Selasa, 13 Jumadil Akhir 1446 H / 21 April 2020 20:45 wib
2.638 views
Malaysia Tangkap 2 Muslim Rohingya atas Tuduhan Perdagangan Manusia
KUALA LUMPUR, MALAYSIA (voa-islam.com) - Malaysia telah menangkap dua orang Rohingya atas tuduhan perdagangan manusia, kata pihak berwenang Selasa (21/4/2020), ketika mereka meningkatkan upaya untuk menghentikan anggota minoritas Muslim yang datang ke negara itu di tengah kekhawatiran virus Corona.
Malaysia adalah tujuan favorit bagi kelompok Muslim Rohingya di Myanmar, yang telah lama mendapatkan penganiayaan, karena ini adalah negara mayoritas Muslim yang telah memiliki diaspora Rohingya yang cukup besar.
Tetapi pihak berwenang telah memperkuat patroli maritim dalam upaya untuk menghentikan kedatangan ilegal Rohingya karena khawatir mereka bisa terinfeksi virus, dan sebuah kapal ditolak oleh angkatan laut minggu lalu.
Satu lagi kapal Rohingya berhasil mendarat di Pulau Langkawi pada awal April, dan para pejabat mengatakan pasangan yang ditahan pekan lalu diyakini terlibat dalam kasus itu.
Dalam insiden lain awal bulan ini, 60 Rohingya meninggal di atas kapal yang penuh sesak yang terdampar di Teluk Benggala selama dua bulan, yang menurut para korban telah ditolak dari Thailand dan Malaysia.
Penangkapan terakhir adalah dua bersaudara berusia 31 dan 34, kata para pejabat.
"Pihak berwenang menyita buku catatan yang merinci informasi tentang uang yang dikumpulkan dari bisnis penyelundupan manusia mereka terkait dengan kedatangan 202 Muslim Rohingya di Langkawi pada 5 April," kata Zulinda Ramly, wakil direktur Badan Penegakan Maritim Malaysia.
Setiap migran rohingya membayar 15.000 ringgit (-+53 juta) untuk dibawa ke Malaysia, katanya.
Penjaga pantai sedang memburu anggota sindikat lain, Malaysia dan orang asing, dituduh membantu migran masuk secara ilegal ke negara itu.
Sikap Malaysia yang lebih keras dalam upaya menghentikan kedatangan muatan kapal Rohingya telah mengkhawatirkan kelompok-kelompok HAM, yang khawatir beberapa kapal lain mungkin berada di laut antara Bangladesh dan negara Asia Tenggara itu.
Rohingya sering memulai perjalanan mereka di Bangladesh, di mana banyak dari minoritas tinggal di kamp-kamp yang penuh sesak setelah melarikan diri dari penumpasan militer di tanah air mereka di negara bagian Rakhine Myanmar. (AN)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!