Rabu, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Maret 2020 12:00 wib
2.751 views
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Perintahkan Pembebasan 1500 Tahanan Taliban dalam 15 Hari
KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah menyetujui pembebasan ratusan tahanan Taliban sebagai bagian dari upaya untuk membuka jalan bagi dimulainya pembicaraan dengan para jihadis.
Sediq Sediqqi, juru bicara istana kepresidenan Afghanistan, membuat pengumuman dalam tweet berbahasa Inggris Selasa (10/3/2020) malam, mengatakan bahwa Ghani telah menandatangani sebuah dekrit untuk membebaskan 1.500 tahanan Taliban pekan ini.
"Presiden Ghani telah menandatangani dekrit yang akan memfasilitasi pembebasan para tahanan Taliban sesuai dengan kerangka kerja yang diterima untuk memulai negosiasi antara Taliban dan pemerintah Afghanistan," kata sang juru bicara dalam tweet-nya.
Sediqqi mengumumkan dalam tweet berikutnya dalam bahasa Persia bahwa seluruh 1.500 tahanan akan dibebaskan dalam 15 hari mulai Sabtu, "dengan 100 tahanan berjalan keluar dari penjara Afghanistan setiap hari."
Pejabat itu juga menggarisbawahi bahwa begitu pembicaraan langsung antara Taliban dan Kabul dimulai, pemerintah Afghanistan akan membebaskan 500 tahanan setiap dua minggu sampai total 3.500 dilepaskan.
Pembebasan 3.500 tahanan hanya akan bergerak maju jika ada pengurangan nyata dalam kekerasan, menurut Sediqqi.
Keputusan itu juga menegaskan bahwa para tahanan harus memberikan jaminan tertulis bahwa mereka tidak akan kembali ke medan perang.
Salah satu anggota Taliban di ibukota Qatar, Doha, mengkonfirmasi sehari sebelumnya bahwa kelompok pejuang itu telah menyelesaikan pengaturan untuk pembebasan 1.000 pasukan keamanan Afghanistan yang ditahan oleh mereka.
"Kami berencana untuk membebaskan 1.000 tahanan dari pemerintah Afghanistan ke Bulan Sabit Merah dan mereka kemudian dapat memindahkan mereka ke kota asal mereka atau memberikan mereka uang tunai untuk perjalanan pulang," kata Reuters mengutip pernyataan Taliban.
Pertukaran tahanan ini sejalan dengan perjanjian damai bulan lalu antara Washington dan Taliban untuk penarikan pasukan asing pimpinan-AS dari Afghanistan secara bertahap selama 14 bulan.
Di bawah kesepakatan yang ditandatangani oleh negosiator AS dan Taliban pada 29 Februari, pemerintah Afghanistan akan membebaskan hingga 5.000 tahanan Taliban sebelum pembicaraan intra-Afghanistan, dan sebagai gantinya kelompok jihadis itu akan membebaskan hingga 1.000 tahanan pemerintah Afghanistan.
Dewan keamanan PBB dengan suara bulat mendukung resolusi untuk mengimplementasikan perjanjian dan memfasilitasi dimulainya pembicaraan antara kelompok Taliban dan pemerintah Afghanistan mengenai penyelesaian politik untuk mengakhiri beberapa dekade konflik.
Pejuang Taliban sejak penandatanganan perjanjian menyerang posisi militer Afghanistan karena bertepatan dengan berakhirnya gencatan senjata sebagian dengan pemerintah.
AS menginvasi Afghanistan untuk menggulingkan pemerintahan sah Taliban pada tahun 2001, menuduhnya menyembunyikan kelompok jihadis Al-Qaidah.
Perkembangan itu terjadi di tengah serangkaian krisis kelembagaan di Afghanistan, menyusul sumpah ganda pada hari Senin antara Presiden Ghani dan saingannya dan mantan kepala eksekutif, Abdullah Abdullah, yang telah menentang hasil pemilu presiden baru-baru ini.
Ghani mengatakan dalam pidato pelantikannya bahwa "membebaskan tahanan Taliban dan perdamaian dan keamanan orang-orang saling terkait." (ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!