Turki Luncurkan Operasi Perisai Musim Semi di Idlib untuk Menanggapi Serangan Brutal Rezim Assad

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Militer Turki meluncurkan Operasi Perisai Musim Semi di Idlib dalam menanggapi serangan brutal rezim Bashar Al-Assad pada 27 Februari, Menteri Pertahanan Hulusi Akar mengatakan pada hari Ahad (1/3/2020).

Menteri pertahanan mencatat bahwa satu-satunya tujuan operasi adalah pertahanan diri melawan tentara rezim teroris Assad dan unit-unit yang telah menyerang pasukan Turki di daerah tersebut.

"Sekitar 2.200 pasukan rezim Suriah, sebuah drone, delapan helikopter, 103 tank, puluhan howitzer dan tiga sistem pertahanan udara telah dinetralkan," kata Akar.

Operasi itu diluncurkan setelah pasukan rezim melakukan serangan udara, menewaskan 34 tentara Turki dan melukai puluhan lainnya di daerah itu.

Tentara Turki bekerja untuk melindungi warga sipil setempat sebagai bagian dari perjanjian September 2018 dengan Rusia, yang melarang tindakan agresi di zona de-eskalasi yang didirikan di sekitar Idlib.

Serangan hari Kamis adalah salah satu dari serangkaian sejak Januari yang menargetkan pasukan Turki, dengan pejabat Turki mempertahankan janji bahwa serangan seperti itu tidak akan tanpa balasan.

Menyoroti bahwa Turki tidak bertujuan untuk berhadapan dengan Rusia, Akar mengatakan Turki hanya ingin menghentikan pembantaian, radikalisasi dan migrasi rezim Assad, ketika dia mengatakan Ankara mengharapkan Rusia untuk memfasilitasi kekuatannya untuk mengakhiri agresi rezim Assad dan penarikan pasukan rezim ke perbatasan yang diuraikan dalam kesepakatan Sochi.

Presiden Recep Tayyip Erdoğan baru-baru ini mengatakan kepada timpalannya dari Rusia Vladimir Putin bahwa Rusia harus menghindari cara Turki dalam perang melawan pasukan Assad. Erdogan akan melakukan perjalanan ke Moskow pada 5 Maret untuk membahas krisis dengan Putin.

Operation Spring Shield adalah operasi militer Turki keempat di Suriah utara.

Turki pada 9 Oktober 2019, meluncurkan Operation Peace Spring untuk melenyapkan teroris YPG dari daerah timur Sungai Efrat di Suriah utara untuk mengamankan perbatasan Turki, membantu dalam pengembalian yang aman bagi para pengungsi Suriah dan memastikan integritas wilayah Suriah.

Selain Operasi Peace Spring yang baru-baru ini diluncurkan pada 9 Oktober, Turki melakukan dua operasi lintas batas di sebelah barat Sungai Eufrat, Operasi Eufrat Shield pada Agustus 2016 dan Operasi Olive Branch pada Januari 2018, untuk mengusir teroris YPG dan  Islamic State, dari perbatasannya. Pasukan Turki dan Tentara Pembebsan Suriah (FSA) memasuki pusat kota Afrin dan membebaskannya dari teroris YPG pada 18 Maret.

Sementara Turki membebaskan teritori barat laut dari Islamic State, Turki juga mencegah YPG membangun wilayah otonom de facto di Suriah yang menghubungkan Afrin barat laut ke Kobani dan Jazeera di timur laut, yang oleh Ankara digambarkan sebagai "koridor teror" yang menimbulkan ancaman keamanan besar bagi keamanan negara.

Didukung oleh serangan udara Rusia yang besar, pasukan rezim Suriah telah berjuang sejak awal tahun untuk merebut kembali pedesaan Aleppo dan bagian-bagian tetangga Idlib, kubu oposisi terakhir di negara itu. Kemajuan telah mengirim ratusan ribu warga sipil Suriah melarikan diri ke perbatasan dengan Turki dalam perpindahan tunggal terbesar dari perang sembilan tahun.

Pada bulan September 2018, Turki dan Rusia sepakat untuk mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi, di mana tindakan agresi secara tegas dilarang. Tetapi lebih dari 1.300 warga sipil telah tewas dalam serangan-serangan oleh rezim dan pasukan Rusia di zona de-eskalasi sejak itu, ketika gencatan senjata terus dilanggar.

Lebih dari 1 juta warga Suriah telah bergerak di dekat perbatasan Turki karena serangan hebat tersebut. (TDS)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Bahrain Akan Tuntut Para Pelancong yang Datang dari Iran yang Menolak Test Virus Corona
• Mahathir Serukan Rapat Parlemen Mendesak untuk Menentang Penunjukan PM Baru Malaysia
• Laporan: Seorang Anggota Parlemen Iran Tewas Akibat Virus Corona
• Taliban dan AS Tandatangani Perjanjian Damai Afghanistan
• Saudi Akan Cuci dan Sterilkan Lapangan Masjidil Haram 4 Kali Sehari Antisipasi Penyebaran Corona
• Balas Kematian 33 Tentaranya, Turki 'Netralkan' 309 Pasukan Assad dan 200 Target Rezim
• Raja Malaysia Tunjuk Muhyiddin Yassin Sebagai Perdana Menteri Baru Gantikan Mahathir Mohamad
• Turki Hancurkan Fasilitas Senjata Kimia Rezim Teroris Assad di Selatan Aleppo Suriah