Sabtu, 16 Jumadil Awwal 1446 H / 29 Februari 2020 19:15 wib
2.614 views
Turki Hancurkan Fasilitas Senjata Kimia Rezim Teroris Assad di Selatan Aleppo Suriah
ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Seorang pejabat Turki mengatakan Turki menghancurkan fasilitas senjata kimia di Suriah pada hari Sabtu (29/2/2020) setelah puluhan tentaranya terbunuh oleh tembakan rezim Suriah di daerah benteng terakhir oposisi di provinsi Idlib.
Tentara Turki semalam menghancurkan "fasilitas perang kimia, yang terletak sekitar 13 kilometer selatan Aleppo, bersama dengan sejumlah besar target rezim lainnya," pejabat senior itu mengatakan kepada wartawan dengan syarat anonimitas.
Tiga puluh tiga tentara Turki tewas dalam serangan udara oleh pasukan rezim Suriah yang didukung Rusia di wilayah Idlib pada hari Kamis, kerugian militer Turki terbesar di medan perang dalam beberapa tahun terakhir.
Turki mengatakan pihaknya membalas dengan menghantam lebih dari 200 target rezim dalam pemboman pesawat tak berawak dan artileri.
Pembalasan itu menewaskan seratus lebih tentara Suriah di Idlib.
Tembakan pejuang oposisi dan Turki juga menewaskan 10 petempur dari Hizbulata, kelompok Syi'ah bersenjata Libanon yang dibiayai oleh Iran yang mendukung Assad, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), seraya menambahkan bahwa serangan Rusia menewaskan tujuh warga sipil.
Seorang jurnalis untuk Al-Akhbar pada hari Sabtu juga membenarkan dalam sebuah posting di Facebook kematian Mayor Jenderal Burhan Rahmoun yang memegang posisi senior dalam Garda Republik Suriah.
Insiden terbaru telah meningkatkan ketegangan lebih lanjut antara Ankara dan Moskow, yang hubungannya telah diuji oleh pelanggaran perjanjian 2018 untuk mencegah serangan rezim terhadap Idlib.
Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Ankara mendirikan 12 pos pengamatan di provinsi tersebut tetapi pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad - yang didukung oleh kekuatan udara Rusia - terus melakukan kampanye tanpa henti untuk merebut kembali wilayah tersebut.
Pada hari Jumat, Presiden Recep Tayyip Erdogan berbicara melalui telepon dengan mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, dalam upaya untuk mengurangi ketegangan.
Erdogan akan melakukan perjalanan minggu depan ke Moskow untuk mengadakan pembicaraan, menurut Kremlin.
Meskipun berada di ujung yang berlawanan, Turki, yang mendukung beberapa kelompok pejuang oposisi di Suriah, dan sekutu utama rezim Rusia berusaha mencari solusi politik untuk konflik Suriah.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengutuk serangan terhadap pasukan Turki dalam panggilan telepon dengan Erdogan dan sekali lagi mendesak Rusia dan Suriah untuk menghentikan operasi Idlib, Gedung Putih mengatakan.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyebut serangan itu "hina dan kurang ajar" dan mengatakan AS sedang mencari cara untuk mendukung Turki, sekutu NATO yang baru-baru ini melayang dari Barat.
Gejolak itu menimbulkan keprihatinan baru bagi warga sipil yang terperangkap dalam eskalasi perang saudara delapan tahun yang mengerikan, dengan PBB mengatakan hampir satu juta orang - setengah dari mereka anak-anak - telah mengungsi dalam cuaca yang buruk akibat pertempuran sejak Desember. (TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!