Senin, 16 Jumadil Awwal 1446 H / 17 Februari 2020 19:30 wib
3.060 views
Rezim Teroris Assad Rebut Kembali Sebagian Besar Aleppo Menjelang Pembicaraan Rusia-Turki
ALEPPO, SURIAH (voa-islam.com) - Didukung oleh kekuatan udara Rusia, pasukan teroris pro-Assad telah membuat kemajuan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Provinsi Aleppo barat laut, yang berbatasan dengan Turki, ketika Ankara akan mengambil keluhan tentang terobosan Damaskus dengan Moskow.
Militer Suriah telah mengembalikan sebagian besar provinsi di bawah kendali mereka. Pesawat Rusia menargetkan posisi teroris di sana terlebih dahulu untuk memfasilitasi gerakan pemerintah di darat.
Reuters menyebut kota Anadan dan Haritan sebagai beberapa tempat yang dibebaskan dalam dorongan bersama tersebut.
"Ada kemajuan yang sangat cepat oleh rezim [Suriah] di daerah ini," kata sebuah pemantau perang yang berbasis di London.
Kantor Berita Resmi Suriah (SANA) juga mengklaim tentara Suriah telah mendapatkan kendali penuh atas semua daerah di sekitar ibukota provinsi Aleppo dengan nama yang sama untuk pertama kalinya sejak 2012.
Secara keseluruhan, tentara Suriah mengklaim membebaskan 23 desa di barat dan utara Aleppo.
Sebelum kemajuan tersebut, militer Suriah telah membebaskan Jalan Tol M5 antara Aleppo dan Damaskus, rute tercepat yang menghubungkan kedua kota.
.
Keuntungan ini bertepatan dengan kemajuan serupa di provinsi tetangga Idlib. Provinsi ini menjadi tempat konsentrasi pasukan oposisi terbesar yang tersisa di negara itu sejak perjuangan bersenjata melawan rezim brutal Assad yang didukung Syi'ah Iran dan Komunis Rusia dimulai di Suriah pada 2011.
Turki, bagaimanapun, mengatakan bahwa serangan rezim Suriah di sana menewaskan 13 tentaranya bulan ini. Negara itu berkali-kali mengancam, meski tidak pernah dilakukan akan menyerang militer Suriah secara besar-besaran kecuali pasukan pemerintah meninggalkan daerah-daerah zona deeskalasi sesuai perjanjian Astana yang direbut pasukan teroris Assad, dan meminta Moskow untuk "menghentikan" Damaskus. Ankara juga telah mengklaim bahwa pihaknya telah menewaskan puluhan tentara Suriah dalam satu serangan balasan.
Turki memiliki 12 pos pengamatan di Idlib, yang didirikan sebagai bagian dari perjanjian yang ditengahi Iran dengan Rusia untuk mengurangi ketegangan di dekat perbatasan Turki. Namun beberapa pos itu sekarang terkepung oleh militer Suriah karena berada di wilayah yang telah direbut kembali dalam upaya bersama Rusia-Suriah.
Presiden Bashar al-Assad mengatakannegaranya bertekad untuk membebaskan semua tanah Suriah.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan dalam konferensi di Munich Security Conference bahwa pejabat Turki dan Rusia akan membahas komplain Ankara tentang kemajuan rezim Suriah di Moskow pada Senin. Cavusoglu juga mengatakan dia telah bertemu dengan beberapa anggota parlemen AS di konferensi Munich dan meminta dukungan Washington.
Juga pada hari Ahad, Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump telah menelepon Erdogan, menyampaikan "keinginan Washington untuk mengakhiri dukungan Rusia" untuk Suriah.
Turki sejauh ini telah mengirim ribuan tentara dan banyak konvoi peralatan militer untuk memperkuat kehadirannya di Suriah barat laut meski belum diketahui apa tujuannya. (ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!