Parlemen Yordania Lakukan Pemungutan Suara untuk Melarang Impor Gas dari Israel

AMMAN, YORDANIA (voa-islam.com) - Parlemen Yordania memberikan suara mendukung undang-undang untuk melarang impor gas dari Israel, beberapa minggu setelah negara Yahudi mulai memompanya ke kerajaan dalam kesepakatan $ 10 miliar.

Namun masih belum jelas apakah pemerintah di Amman akan mendukung dorongan legislatif terhadap perjanjian yang katanya meningkatkan keamanan energi bagi warga Yordania.

Awal bulan ini Israel mulai mengekspor gas dari lapangan lepas pantai Leviathan ke negara tetangga, Yordania dan Mesir - hanya dua negara Arab yang memiliki perjanjian damai dengan - berdasarkan perjanjian 15 tahun.

Kesepakatan dengan pemerintah Amman memicu protes jalanan di Yordania, di mana banyak orang menganggap Israel sebagai musuh.

"Mayoritas memilih untuk mengirim mosi mendesak ke pemerintah" meminta undang-undang yang melarang impor gas Israel ke Yordania, kata pembicara parlemen Atef Tarawneh, dalam sambutan yang disiarkan langsung oleh televisi pemerintah.

Rekaman TV menunjukkan mayoritas anggota parlemen di majelis rendah parlemen mendukung mosi itu, yang diputuskan setelah 58 dari 130 anggota legislatif yang kuat bulan lalu menuntut larangan seperti itu dalam surat kepada legislatif.

Mosi yang disahkan hari ini akan dikirim ke pemerintah untuk persetujuannya dan harus dikirim kembali ke legislatif untuk pemungutan suara formal.

Teks tersebut menyatakan bahwa "pemerintah, kementeriannya, dan lembaga serta perusahaan negara dilarang mengimpor gas dari Israel." (TOI)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Iran 'Tidak Miliki Rencana' Kirim Kotak Hitam Pesawat Ukraina yang Ditembak Jatuh ke Kiev
• Pengunjuk Rasa Irak Bakar Markas Milisi Syi'ah Hizbulata di Najaf
• Pemimpin Oposisi Yunani Samakan Haftar dengan Penjahat Perang Bosnia Radovan Karadzic
• Sri Lanka Cabut Larangan Penggunaan Drone yang Diberlakukan Setelah Serangan Bom Paskah
• Trump Peringatkan Pemimpin Tertinggi Syi'ah Iran Ali Kamenei untuk 'Hati-hati' Berbicara
• Erdogan: Eropa Akan Hadapi Ancaman Teror Jika Pemerintah Tripoli Jatuh
• Innalillahi, Syaikh Yusuf Deedat Akhirnya Meninggal Akibat Luka Tembak di Kepala
• Medis: Lebih 500 Orang Meninggal di Kamp Al-Hol Suriah pada 2019