Partai Sayap Kanan Memenangkan Pemilu di Wilayah Timur Jerman

BERLIN (voa-islam.com) - Partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD)  telah menggandakan suaranya dalam pemilihan umum hari Ahad kemarin di negara bagian Saxony dan Brandenburg, yang muncul sebagai partai terbesar kedua di parlemen negara bagian.

Proyeksi oleh penyiar publik ARD menunjukkan bahwa AfD ditetapkan untuk mencetak rekor 27,3% suara di Saxony, naik dari 9,7% pada pemilihan terakhir pada 2014.

Uni Demokrat Kristen Kanselir Angela Merkel (CDU) bisa menang 32%, turun 7,4 poin dari pemilihan terakhir

Kehilangan pemilih kemungkinan akan mempersulit kemampuan CDU untuk memimpin pemerintahan koalisi di provinsi timur.

Mitra koalisi CDU, Sosial Demokrat (SPD) hanya memperoleh 7,9%, secara historis hasil terburuk bagi partai dalam pemilihan negara bagian federal.

Di Brandenburg, negara bekas Jerman Timur lainnya di mana warganya pergi ke tempat pemungutan suara pada hari Ahad, AfD sayap kanan berhasil memenangkan 22,8%, peningkatan yang signifikan dari 12,2% dari pemilihan 2014 lalu.

Sosial Demokrat diproyeksikan menang 27,2%, turun dari 31,9%, mereka telah diamankan dalam pemilihan terakhir.

CDU Merkel mengalami kekalahan terbesar di Brandenburg dalam beberapa dasawarsa, ketika polling keluar menunjukkan Konservatif dengan 15,4%, turun dari 23% yang telah terjaring pada 2014.[anadolu/fq/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Imran Khan: Aneksasi Ilegal Kashmir Bagian Kebijakan Pemerintahan Modi Menargetkan Muslim
• 8 Tentara Nigeria Tewas dalam Serangan Pejuang ISWAP di Danau Chad
• Erdogan Kembali Ancam Serang Kurdi YPG di Timur Laut Suriah Jika Turki Tidak Kendalikan 'Zona Aman'
• Koalisi Arab Hancurkan Situs Pemberontak Syi'ah Houtsi di Dhamar Yaman
• Pasukan AS Bom Jihadis Afiliasi Al-Qaidah di Idlib Suriah, 40 Orang Tewas
• Mantan Presiden Sudan Akui Terima Dana dari Putra Mahkota Saudi
• Lebih dari 130 Ulama di Inggris Menentang Pendidikan Pro-LGBT di Sekolah Dasar
• AS Masukkan Kapal Tanker Iran dalam Daftar Hitam