Pejuang Oposisi Suriah Tewaskan dan Lukai 17 Milisi Rusia di Bukit Rasho Latakia

LATAKIA, SURIAH (voa-islam.com) - Para pejuang oposisi dari Front Pembebasan Nasional telah (NLF) menewaskan dan melukai 17 perwira dan anggota milisi Rusia dalam serangan diam-diam pada sumbu "Bukit Rasho" di gunung "al-Akrad" di utara Latakia, dan milisi lainnya terbunuh ketika pasukan Front Pembebasan Nasional telah menangkis serangan yang dilancarkan oleh milisi di pedesaan timur Idlib.

"Pasukan komando" dari Front Pembebasan Nasional hari Jum'at (9/8/2019) pagi menggerebek  titik-titik milisi Rusia di "Bukit Rasho" dan menewaskan anggota dan petugas di dalamnya, koresponden Needa Syria melaporkan.

Dia menjelaskan bahwa jumlah milisi pro-Rusia yang tewas mencapai 10 orang, termasuk seorang perwira, di samping sedikitnya 7 orang lainnya terluka.

Di sisi lain, pasukan Front Pembebasan Nasional hari Sabtu (10/8/2019) ini mengumumkan telah menewaskan dan melukai beberapa anggota milisi Rusia sambil memukul mundur upaya patempur pro-Rusia tersebut untuk maju pada poros "Zarzour" di pedesaan timur Idlib.

Serangan yang dilakukan di "Bukit Rasho" hari Jum'at adalah serangan pertama dari faksi-faksi oposisi setelah Rusia menghancurkan gencatan senjata di Suriah utara. Needa Syria melaporkan serangan serta inisiatif para pejuang oposisi ini memainkan peran penting dalam menghentikan kemajuan Rusia selama konfrontasi sebelumnya. (st/SC)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Pemberontak Haftar Hancurkan Pesawat Kargo Ukraina Pembawa Bantuan Kemanusiaan di Libya
• 2,5 Juta Muslim dari Seluruh Dunia Telah Memulai Rangkaian Ibadah Haji
• Aksi Protes 3 Hari Dimulai di Bandara Hong Kong
• Pertempuran di Idlib Ancam Nyawa Jutaan Warga Suriah
• Harapan Baru Warga Suriah di AS karena Status Perlindungan Mereka Diperpanjang
• Adik Pemimpin Tertinggi Pemberontak Syi'ah Houtsi Tewas Dibunuh di Sana'a
• Jumlah Pengungsi yang Melarikan Diri Dari Turki ke Yunani Meningkat Setelah Tindakan Keras Turki
• Mesir Abaikan Peringatan Badan Intelijen Barat Akan Terjadinya Serangan di Ibukota