Selasa, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 30 Juli 2019 23:46 wib
2.771 views
Terduga Dalang Serangan 9/11 Dilaporkan Siap Kerjasama Tuntut Pemerintah Saudi
WASHINGTON (voa-islam.com) - Pria yang diduga mendalangi serangan 11 September 2001 di AS dilaporkan bersedia untuk bekerja sama dengan para korban dalam tuntutan hukum mereka melawan Arab Saudi, menurut sebuah laporan yang diterbitkan Senin kemarin.
Khalid Sheikh Mohammed menawarkan dukungannya jika pemerintah federal AS membatalkan hukuman mati dalam penuntutannya di pengadilan militer, lapor Wall Street Journal berdasarkan pengajuan pengadilan yang dibuat Jumat pekan lalu.
Gugatan itu menuduh pemerintah Saudi membantu mengoordinasikan serangan yang menewaskan hampir 3.000 korban. Para pembajak dilaporkan mengambil alih pesawat penumpang dan menabrakkan dua pesawat ke World Trade Center, dan satu lagi ke Pentagon.
Pesawat keempat yang kemungkinan menuju Gedung Putih atau Gedung Capitol AS dicegah mencapai target setelah penumpang merebut kendali dari pembajak sebelum jatuh di lapangan kosong di pedesaan Pennsylvania.
Arab Saudi sendiri membantah terlibat dalam serangan tersebut.
Upaya sebelumnya untuk menengahi perjanjian pembelaan terhadap Khalid dan empat terdakwa lainnya dibatalkan karena kekhawatiran bahwa menjatuhkan hukuman mati akan berfungsi sebagai kecaman resmi atas penyiksaan pemerintah terhadap para tahanan.
Seseorang yang akrab dengan proses militer mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa salah satu tujuan utama dalam negosiasi itu adalah mendapatkan kerja sama para terdakwa.
“Salah satu hal utama yang ditawarkan oleh para terdakwa 9/11 adalah penutupan, khususnya penutupan kasus bagi para korban,” menurut orang yang tidak diidentifikasi oleh Journal. "Dengan biaya modal yang hilang, ada kesempatan untuk menceritakan kisah 9/11 sekali dan untuk semua."
Khalid ditangkap dalam operasi gabungan CIA bersama badan Intelijen Antar Layanan Pakistan di kota Rawalpindi pada Maret 2003. Dia kemudian dipindahkan ke situs-situs hitam CIA di mana dia berulang kali menjadi sasaran metode interogasi yang dikritik sebagai penyiksaan.[fq/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!