Jum'at, 1 Sya'ban 1446 H / 28 Juni 2019 10:30 wib
5.896 views
Lebih dari 14.000 Warga Sipil Suriah Disiksa Sampai Mati oleh Rezim Teroris Assad
DAMASKSUS, SURIA (voa-islam.com) - Lebih dari 14.000 warga sipil di Suriah telah disiksa sampai mati oleh rezim teroris Assad dan pasukannya sejak dimulainya perang saudara, Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah telah melaporkan.
Menurut sebuah laporan yang dikeluarkan Kamais (27/6/2019) oleh kelompok hak asasi manusia untuk memperingati Hari Internasional dalam Mendukung Korban Penyiksaan, “14.227 individu (termasuk 177 anak-anak dan 62 wanita) telah meninggal karena penyiksaan di tangan pihak-pihak utama dalam konflik di Suriah dari Maret 2011 hingga Juni 2019. ”Sebagian besar dari mereka yang disiksa sampai mati, 14.070, berada dalam tahanan pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
Sekitar satu persen terbunuh oleh pasukan oposisi, dengan 56 orang terbunuh oleh penyiksaan di tangan Islamic State (IS)dan "kelompok-kelompok sejenis" lainnya. Ada juga 43 orang yang terbunuh oleh Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF), 43 orang terbunuh oleh kelompok oposisi lainnya, dan 15 orang terbunuh di bawah siksaan oleh aktor tak dikenal.
Laporan itu menekankan bahwa perlu dicatat bahwa statistik tersebut hanya mengutip mereka yang dapat diidentifikasi dan dilaporkan, dan bahwa jumlah korban jiwa sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.
Sejak awal konflik, dan bahkan bertahun-tahun sebelumnya, rezim teroris Assad telah terkenal karena menyiksa tahanan politik dan warga sipil yang tidak bersalah. Berbagai laporan muncul dari badan intelijen rezim yang menargetkan siapa pun yang terkait dengan seorang pemrotes dengan cara apa pun.
Sepanjang beberapa bulan terakhir khususnya, karena konflik sebagian besar mereda karena kemenangan Assad di sebagian besar wilayahnya sebelumnya, telah muncul laporan mengerikan tentang pelanggaran yang dilakukan oleh rezim. Penjelasan rinci tentang teknik penyiksaan yang ditingkatkan, kondisi penjara yang menurun dan pemerkosaan menjadi jelas.
Bahkan warga Suriah yang telah pulang ke rumah setelah membayar suap besar kepada pejabat keamanan dan berjanji kesetiaan mereka kepada negara tetap menjadi sasaran penangkapan dan interogasi oleh polisi rahasia Suriah. Selain itu, hampir 128.000 warga Suriah diduga hilang di dalam jaringan penjara yang luas yang dijalankan oleh rezim teroris yang didukung Rusia dan Iran tersebut. (st/MeMo)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!