Kamis, 1 Sya'ban 1446 H / 27 Juni 2019 22:30 wib
6.171 views
Tentara Pemerintah Libya Rebut Kota Strategis Gharyan dari Pemberontak Pimpinan Haftar
TRIPOLI, LIBYA (voa-islam.com) - Pemerintah Libya yang diakui secara internasional mengatakan telah merebut kembali kota strategis Gharyan menyusul bentrokan dengan pasukan pemberontak.
Gharyan adalah pangkalan pasokan utama untuk serangan ke ibukota, Tripoli, oleh para milisi yang dipimpin oleh Jenderal Khalifa Haftar.
Tentara Nasional Libya gadungan (LNA) belum mengonfirmasi kehilangan itu, dan rinciannya masih muncul.
Libya telah dihancurkan oleh kekerasan dan perpecahan sejak penguasa lama Muammar Khadafi digulingkan dan dibunuh pada tahun 2011.
Puluhan orang telah tewas sejak LNA memulai kampanyenya awal tahun ini melawan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang didukung PBB, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Fayez al-Serra.
LNA telah menguasai Gharyan, selatan Tripoli, sejak 2 April ketika meluncurkan kemajuan cepat terhadap ibukota dari selatan dan timur.
Tetapi kemajuan terhenti di sepanjang garis depan dan seorang juru bicara LNA sebelumnya menuduh "sel-sel tidur" mengizinkan pasukan GNA untuk memasuki Gharyan.
Saksi mata mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pasukan yang setia pada GNA melancarkan serangan mendadak ke kota itu pada hari Rabu (26/6/2019), yang didukung oleh serangan udara.
Gambar-gambar juga beredar di media sosial pasukan GNA di Gharyan, dan tahanan yang diduga tentara bayaran pro-Haftar.
Seorang juru bicara pasukan mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa penangkapannya adalah "kemenangan signifikan" yang harus mengarah pada "gagalnya" kampanye Jenderal Haftar.
Jenderal Haftar memiliki pangkalan di timur negara tempat ia bersekutu dengan pemerintah saingan.
Dia dan para pendukungnya mengatakan mereka berusaha memulihkan keamanan dan memerangi "terorisme".
Tetapi kritikus menuduhnya memperdalam kerusuhan dengan mencoba merebut kekuasaan melalui kekerasan. (st/BBC)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!