Bloger Pakistan Dibunuh karena Berbicara Menentang Proyek Ekspansionisme Syi'ah Iran

ISLAMABAD, PAKISTAN (voa-islam.com) - Seorang aktivis media sosial dan seorang blogger dari Islamabad Pakistan tewas pada hari Ahad (17/6/2019) oleh penyerang yang tidak dikenal karena berbicara menentang proyek ekspansionisme Syi'ah Iran di Pakistan.

Muhammad Bilal Khan yang berusia 22 tahun ditikam di daerah G-9/4 Islamabad dan dipindahkan ke rumah sakit tempat ia meninggal karena luka-lukanya, lapor media Pakistan.

Menurut polisi, para penyerang membujuk Khan untuk menemui mereka, setelah diskusi singkat, Khan diserang dengan pisau yang kemudian membunuhnya.

Khan awalnya anggota Gilgit-Baltistan dan lulusan fakultas Syariah dari Universitas Islam Internasional Islamabad (IIUI), menurut Express News.

Khan sangat vokal di tiga bidang utama: liberalisme di Pakistan, kehormatan Nabi yaitu untuk meningkatkan suara terhadap gerakan Qadiani, dan kehormatan teman-teman Nabi yaitu mengangkat suara menentang fitnah para sahabat yang dilakukan oleh kelompok Syi'ah Rafidoh.

Menurut pengikut media sosialnya, Khan berbicara dengan rajin melalui Vlog dan Blognya untuk meloloskan RUU di parlemen Pakistan yang mengkriminalkan pelaku fitnah atau pelecehan terhadap para sahabat Nabi.

Khan memiliki lebih dari 39.285 pengikut di akun Facebook-nya, lebih dari 20.000 pengikut di halaman Facebook-nya, lebih dari 16.000 pengikut di Twitter dan lebih dari 48.000 pelanggan di YouTube.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Liga Arab Desak Militer Sudan Segera Serahkan Kekuasaan ke Sipil
• Istri PM Israel Dihukum karena Salahgunakan Dana Publik
• Israel Miliki Hampir 100 Hulu Ledak Nuklir
• Militer Mali Klaim Pasukan Prancis dan Mali Tewaskan 20 Jihadis dalam Operasi di Akabar
• 50 Tahanan Palestina Lakukan Upaya Mogok Makan Baru di Penjara Israel
• Erdogan: Sistem Pertahanan Rudal S-400 Akan Mulai Tiba Bulan Juli
• Mantan Presiden Omar al-Bashir Akan Dirujuk ke Pengadilan Setelah Masa Banding Satu Pekan
• Mantan Presiden Terguling Sudan akan Diadili Pekan Depan