Sabtu, 11 Jumadil Awwal 1446 H / 1 Juni 2019 23:00 wib
8.580 views
Video Game Populer ‘Call of Duty‘ Masukan Karakter Relawan Pertahanan Sipil Suriah
ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Video game populer "Call of Duty" pada hari Kamis (30/5/2019) merilis sebuah trailer tentang bagian-bagian adegan terbarunya yang menggambarkan upaya anggota pertahanan sipil di Suriah yang juga dikenal sebagai White Helmets atau Helm Putih Anadolu Agency melaporkan.
White Helmets terlihat di dua adegan trailer "Call of Duty: Modern Warfare" yang akan dirilis pada 25 Oktober.
Dalam satu adegan, para anggota White Helmets diperlihatkan mengeluarkan puing-puing dari sebuah bangunan yang terkena serangan udara Rusia dalam upaya untuk membantu tim pencarian dan penyelamatan.
Mereka terlihat dalam contoh adegan lain membawa orang yang terluka ke tempat yang aman dengan tandu.
Helm Putih, juga dikenal sebagai Pertahanan Sipil Suriah, yang didirikan pada 2013, berfungsi sebagai organisasi sukarelawan yang beroperasi di beberapa bagian Suriah.
Administrasi Pertahanan Sipil, salah satu dari beberapa Lembaga-lembaga Suriah yang lahir akibat dari revolusi, telah memiliki dukungan bulat dari warga Suriah.
Juru bicaranya Majd Khalaf mengatakan kepada Zaman al-Wasl lalu bahwa "(Pertahanan Sipil) menjadi target langsung untuk militer dan di media rezim. Dari sisi media, rezim mencoba untuk menempatkan kita dalam kategori anggota dari sebuah faksi yang berjuang, Sedangkan pada kenyataannya pekerjaan kita adalah kemanusiaan, dan kami tidak tergabung dalam formasi politik atau militer."
Khalaf menambahkan: "Kami berurusan dengan objektivitas mutlak, sebagaimana kami menyelamatkan manusia yang sedang dibom terlepas dari afiliasi politik-Nya, kita berurusan dengan manusia sebagai manusia, dan misi kami dimulai saat pengeboman hingga saat orang yang terluka atau mati diserahkan ke rumah sakit atau otoritas yang menguasai daerah itu, apakah itu sebuah brigade atau polisi bebas. Kami memenuhi tugas kemanusiaan kita terhadap para Warga Sipil di daerah yang dikuasai oposisi."
Juru bicara itu menambahkan, "Dari sisi militer, kami telah menjadi target pemboman rezim, sehingga Ketika rezim menargetkan daerah khusus dengan pemboman, serangan setelahnya adalah untuk tim Pertahanan Sipil yang biasanya pertama tiba dengan tujuan menyelamatkan dan mengevakuasi. Ini selain serangan pemboman yang khusus menargetkan pusat Pertahanan Sipil, yang telah menyebabkan kematian ratusan staf dan [yang] mencederai ratusan lainnya.
Khalaf menjelaskan administrasi Pertahanan Sipil dibentuk dari 2.900 relawan yang tersebar di 119 pusat di daerah yang kebanyakan dikuasai oposisi. (st/MeMo)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!