Kamis, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 23 Mei 2019 21:50 wib
1.357 views
Komandan Senior Iran Sesumbar Mereka Kendalikan Penuh Selat Hormuz
TEHERAN, IRAN (voa-islam.com) - Seorang komandan senior Iran telah meremehkan retorika perang yang ditingkatkan Washington melawan Republik Syi'ah tersebut, mengklaim kapal perang AS yang dikerahkan ke Teluk Persia mendapatkan izin untuk pergerakan di sana dari pasukan Iran, yang memiliki kendali penuh atas perairan strategis.
"Selama bertahun-tahun terakhir, pasukan kami telah memperoleh kendali penuh atas Teluk Persia dengan cara mereka (kapal perang AS) harus mendapatkan izin dari kami untuk pergerakan mereka di daerah ini," Laksamana Muda Ali Fadavi, wakil komandan Revolusi Islam Penjaga Korps (IRGC) sesumbar pada hari Rabu (22/5/2019).
"Segala sesuatu di utara Selat Hormuz berada di bawah kendali kami," ia mengklaim, merujuk pada jalur air pengiriman minyak utama yang menghubungkan Teluk Persia ke Laut Oman, kembali sesumbar bahwa kapal-kapal angkatan laut Amerika "tidak dapat mendekati perairan yang masuk dalam wilayah kami." mare clausum. "
Anggota awak kapal perang ini, klaimnya, bahkan diharuskan untuk mengetahui bahasa Persia dan selalu ada penerjemah di atas kapal, menambahkan, "Ini berarti kekuatan."
Komentar Fadavi muncul sepekanaa setelah kapal perusak berpemandu peluru kendali kelas Arleigh Burke USS McFaul dan USS Gonzalez berlayar melalui Selat Hormuz dan memasuki Teluk Persia tanpa insiden di tengah ketegangan dengan Iran.
Ketegangan antara Teheran dan Washington memperlihatkan kenaikan tajam pada akhir April, ketika AS memperketat sanksi minyaknya terhadap Iran dalam upaya untuk memotong penjualan minyak negara itu menjadi "nol" setahun setelah Washington menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional dengan Teheran, sebuah langkah yang terbang di hadapan komunitas dunia.
Iran telah mengklaim AS akan gagal mencapai tujuan itu, dan bahwa mereka memiliki beberapa opsi di atas meja untuk menjaga penjualan minyak mentahnya dan melawan Washington, termasuk menutup Selat Hormuz.
Untuk menambah tekanan pada Republik Syi'ah tersebut, Washington mengatakan pada awal Mei bahwa mereka mengirim bala bantuan militer ke Teluk Persia, dengan menyebut "ancaman" yang tidak ditentukan dari Iran.
Di antara bala bantuan adalah USS Abraham Lincoln Carrier Strike Group dan kapal amfibi USS Kearsarge.
Teheran mengatakan tidak akan menjadi pemrakarsa perang apa pun, tetapi memiliki hak untuk pertahanan diri dan akan memberikan tanggapan yang menghancurkan terhadap setiap tindakan agresi. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!