Biden Serukan Diakhirinya Dukungan AS untuk Perang Saudi di Yaman

WASHINGTON (voa-islam.com) - Mantan Wakil Presiden AS Joe Biden menyerukan penghentian dukungan AS terhadap perang yang dipimpin Arab Saudi di Yaman yang dilanda krisis.

Calon Demokrat tahun 2020 itu membuat pengumuman melalui juru bicara kampanyenya Andrew Bates, yang berbicara kepada The Washington Post, Rabu kemarin (1/5/2019).

"Wakil Presiden Biden percaya sudah waktunya untuk mengakhiri dukungan AS untuk perang di Yaman dan membatalkan cek kosong yang diberikan administrasi Trump kepada Arab Saudi untuk pelaksanaan perang itu," katanya.

Biden sebelumnya telah menyerang para pemimpin Arab Saudi juga atas pelanggaran hak asasi manusia yang terbukti dalam kasus-kasus seperti pembunuhan jurnalis pembangkang Saudi Jamal Khashoggi.

"Keraguan saya adalah bahwa ada sangat sedikit rasa aturan hukum, penghormatan terhadap hak asasi manusia, martabat," kata Biden tentang pemerintah Saudi dalam wawancara baru-baru ini dengan CBS. "Tuduhan yang dibuat sejauh ini ... tidak konsisten dengan cara kerajaan akan bertindak."

Sebelumnya Presiden AS Donald Trump memveto resolusi yang dipelopori oleh penantang Demokrat Biden Senator Bernie Sanders setelah disahkan oleh seluruh kaukus Demokrat Senat dan beberapa Republikan.

Senat yang dikuasai Partai Republik harus memutuskan hari Kamis apakah akan mengesampingkan veto Presiden Trump atas tindakan tersebut.[fq/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Putra Mahkota Saudi Tawarkan 10 Miliar Dolar ke Abbas
• KPU India Tangguhkan Kampanye Seorang Kandidat karena Komentar Anti Islam
• Anggota Kongres AS Perkenalkan RUU yang Larang Dana untuk Militer Israel
• Situasi Memburuk, Filipina Perintahkan Warga Negaranya Tinggalkan Ibukota Libya Tripoli
• Irak Klaim Video Baru Pemimpin Islamic State Syaikh Al-Baghdadi Difilmkan di 'Daerah Terpencil'
• Kelompok Hindu Garis Keras India yang Bersekutu dengan Modi Serukan Larangan Cadar
• Media Selandia Baru Sepakat Tidak Beritakan Persidangan Teroris
• Uni Afrika Sebut Penguasa Militer Sudan Harus Serahkan Kekuasaan ke Sipil dalam Waktu 60 Hari