Rusia Undang Israel untuk Membahas Program Nuklir

RUSIA (voa-islam.com) - Moskow mengundang Israel untuk membahas program nuklirnya di sebuah konferensi tentang pembentukan zona bebas senjata pemusnah massal di Timur Tengah, kata Rusia, Jumat kemarin (26/4/2019).

Tel Aviv belum mengumumkan apakah akan ikut berpartisipasi dalam acara yang dijadwalkan akhir 2019, kata wakil menteri luar negeri Sergey Ryabkov kepada Anadolu di Moskow.

"Kami pikir semua calon peserta dari acara ini akan memiliki kesempatan yang adil untuk secara efektif berlatih, membela dan mendukung minat dan prioritas mereka," kata Ryabkov.

Dia menggarisbawahi bahwa akan ada banyak peserta di konferensi yang akan bersedia untuk membuka program nuklir Israel dalam diskusi di konferensi.

"Saya seorang pendukung membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan aspek-aspek tertentu dari keamanan suatu negara di hadapan negara [bersenjata nuklir] semacam itu," kata Ryabkov, seraya menambahkan bahwa keputusan akan diambil melalui konsensus dan bahwa tidak ada yang akan dapat "mendikte" Israel terhadap kepentingan keamanannya.

Rincian program nuklir Israel pertama kali diketahui pada tahun 1985, ketika mantan teknisi nuklir dan aktivis perdamaian negara itu Mordechai Vanunu, mengutip penentangannya terhadap senjata pemusnah massal itu, mengungkapkan rincian program senjata nuklir Israel kepada pers pada tahun 1986, meskipun Tel Aviv belum mengkonfirmasi ini.[fq/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Hampir 39.000 Orang Mengungsi Ketika Krisis Libya Memburuk
• White Helmets: Serangan Rusia Tewaskan 3 Warga Sipil di Suriah Utara
• Kepala Intelijen Militer Rusia Sebut Al-Qaidah dan IS Sedang Membangun Pijakan di Amerika Latin
• Pangeran William Kunjungi Masjid Christchurch Selandia Baru
• Kepala Polisi Sri Lanka Mengundurkan Diri Karena Gagal Antisipasi Pemboman
• Hakim Texas: Kampanye Tolak Boikot Israel Langgar Kebebasan Berbicara
• Ribuan Orang Berkumpul Di Ibukota Aljazair Berdemo Menuntut Kepergian Elit Penguasa
• Presiden Afghanistan Lantik Parlemen yang Baru Terpilih