Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.950 views

Muslim Selandia Baru Menangis Saat Kembali Gunakan Masjid Al Noor Setelah Pembantaian

CHRISTCHURCH, SELANDIA BARU (voa-islam.com) - Raut kesedihan masih tampak di wajah umat Muslim pada hari Sabtu (23/3/2019) ketika mereka kembali ke masjid utama Christchurch untuk pertama kalinya sejak seorang teroris bersenjata membantai para jamaah di sana, saat Selandia Baru berusaha untuk kembali normal setelah tragedi itu.

Masjid Al Noor diambil alih oleh polisi untuk penyelidikan dan alasan keamanan setelah seorang teroris bersenjata menyerang umat Islam yang melakukan shalat di sana, menewaskan 50 orang.

Tapi itu diserahkan kembali ke komunitas Muslim setempat pada hari Sabtu, dan mulai membiarkan kelompok-kelompok kecil ke pekarangannya sekitar tengah hari.

"Kami mengizinkan 15 orang sekaligus, hanya untuk mendapatkan kenormalan," kata Saiyad Hassen, seorang sukarelawan di Al Noor.

"Saya tidak punya posisi untuk mengatakan kapan akan (sepenuhnya) dibuka kembali."

Para pejabat Masjid tidak segera bisa dihubungi untuk diminta komentar.

Di antara yang pertama masuk adalah Vohra Mohammad Huzef, yang selamat dari pembantaian berdarah tersebut.

Huzef, seorang insinyur sipil Christchurch yang berasal dari India, mengatakan dua teman sekamarnya terbunuh dan dia berhasil bertahan hidup hanya dengan bersembunyi di bawah jenazah.

"Saya bisa merasakan peluru mengenai orang-orang dan saya bisa merasakan darah merembes dari orang-orang yang tertembak," katanya.

"Semua orang ingin kembali lagi untuk memberikan pujian dan mengejar ketinggalan. Ini adalah poin utama dari komunitas kita."

Air mata dan doa

Serangan itu mengejutkan negara berpenduduk 4,5 juta yang dikenal karena toleransinya dan memicu kengerian global, diperparah oleh streaming langsung pembantaian berdarah dingin sang pelaku.

Selandia Baru berkabung pada hari Jum'at untuk memperingati satu pekan sejak pembantaian, dengan panggilan adzan untuk shalat disiarkan di seluruh negara diikuti oleh dua menit mengheningan cipta untuk menghormati mereka yang terbunuh.

Upacara nasional itu menyaksikan adegan pedih dari para warga Selandia Baru yang merangkul Muslim, dan wanita non-Muslim yang mengenakan jilbab sederhada sebagai solidaritas.

Sehari sebelumnya, negara itu melarang senapan gaya militer yang digunakan dalam serangan tersebut dengan segera.

Polisi mengkonfirmasi bahwa mereka juga telah mengembalikan Masjid Linwood, zona pembunuhan kedua beberapa kilometer jauhnya, tetapi tidak ada rencana untuk mengizinkan pengunjung diumumkan.

Kehadiran polisi bersenjata akan tetap ada di kedua masjid, dan juga di sekitar Selandia Baru.

Para pekerja bergegas memperbaiki dinding yang penuh peluru dan membersihkan lantai yang berlumuran darah di kedua masjid itu.

Masjid Al Noor tetap ditutup sebagian sehingga para pekerja dapat memperbaiki dinding yang penuh peluru dan membersihkan lantai yang berlumuran darah, dan pada hari Sabtu ada sedikit indikasi yang jelas tentang apa yang terjadi di sana.

Di Al Noor, kelompok-kelompok kecil pengunjung melepas sepatu dan kaus kaki mereka dan berlutut di sebuah keran kebun untuk berwudhu sebelum melakukan shalat.

Beberapa menangis diam-diam ketika mereka berjalan ke masjid, di mana sinar matahari yang cerah mengalir melalui jendela dan udara berbau cat baru. Tidak ada lubang peluru yang terlihat.

Pria dan wanita kemudian berlutut untuk melakukan shalat di atas karpet empuk berwarna abu-abu yang ditempel di lantai, dengan permadani masjid belum diganti.

Pengunjung termasuk imam masjid Gamal Fouda, yang tiba dengan bendera Selandia Baru.

Sehari sebelumnya, Fouda telah menyampaikan upacara peringatan yang penuh semangat di sebuah taman di sebelah masjid yang disiarkan secara nasional, memuji Selandia Baru yang "tidak bisa dipecahkan" karena bersatu dalam kebangkitan menyusul tragedi itu.

Di tempat lain di kota itu ada tanda-tanda akan kembali normal, dengan anak-anak bermain kriket di dekat Al Noor dan lomba bersepeda 100 kilometer yang sebelumnya dijadwalkan berjalan sesuai rencana. (st/TNA)

Raut kesedihan masih tampak di wajah umat Muslim pada hari Sabtu (23/3/2019) ketika mereka kembali ke masjid utama Christchurch untuk pertama kalinya sejak seorang teroris bersenjata membantai para jamaah di sana, saat Selandia Baru berusaha untuk kembali normal setelah tragedi itu.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X