Rabu, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 30 Januari 2019 10:05 wib
3.202 views
Pembangkang Politik Saudi Maan Jaraba Sebut Dirinya Nyaris Bernasib Sama Seperti Khashoggi
BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Seorang pembangkang politik Saudi mengatakan ia terhindar dari nasib yang sama dengan jurnalis terkenal Jamal Khashoggi, yang terbunuh di konsulat kerajaan Arab di kota Turki Istanbul tiga setengah bulan lalu.
Berbicara dalam sebuah wawancara eksklusif dengan outlet berita Arab Debate Lebanon, Maan al-Jaraba, pemimpin kelompok oposisi Saudi Harakat al-Karama, mengatakan para pejabat Saudi memikatnya ke kedutaan negara itu di Libanon pada bulan September. Jaraba mencatat bahwa ia akan menemui ajal yang mengerikan seandainya ia tidak ditemani oleh para pengawal.
Satu sumber yang dekat dengan Jaraba, yang meminta anonimitas, kemudian mengatakan kepada Middle East Eye bahwa peristiwa itu terjadi 10 hari sebelum Khashoggi terbunuh di Turki pada 2 Oktober 2018.
Sumber tersebut menyoroti bahwa pejabat Saudi mengatakan kepada Jaraba bahwa mereka ingin berbicara dengannya untuk meyakinkannya agar kembali ke Arab Saudi.
“Setelah bertahun-tahun dimasukkan dalam daftar hitam, Sheikh Maan dihubungi oleh pejabat kedutaan Saudi di Beirut. Mereka mengatakan mereka siap untuk terlibat dalam pembicaraan untuk membawanya kembali, ”kata sumber itu.
Pejabat yang bertanggung jawab atas negosiasi kemudian menyarankan pertemuan tatap muka dengan Jaraba setelah beberapa percakapan telepon.
Pembangkang Saudi itu setuju, namun menetapkan bahwa pertemuan tersebut diadakan di tempat umum yang netral, seperti restoran atau kafe.
"Mereka berbicara panjang lebar dan akhirnya menjadwalkan pertemuan di sebuah gedung di Beirut milik kedutaan Saudi," kata sumber itu.
Jaraba pergi ke tempat pertemuan dengan tiga pengawal bersenjata pada hari pengangkatan. Pasukan keamanan yang lebih substansial juga siap siaga di dekat situ.
"Para pejabat kedutaan yang menyambutnya terkejut melihat para pengawal itu," kata sumber itu. "Mereka pikir sheikh akan datang sendiri, meskipun mereka sendiri dijaga ketat."
Teman bicara Jaraba mencoba membujuknya untuk kembali ke Arab Saudi, di mana mereka mengklaim dia akan "bebas" untuk melanjutkan pekerjaannya. Pembangkang itu menolak tawaran tersebut, dan pertemuan itu berakhir dengan janji janji dan pembicaraan lebih lanjut.
Beberapa hari kemudian, Khashoggi dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul.
"Setelah apa yang terjadi di Istanbul, rekan-rekan Sheikh Maan yakin dia nyaris lolos dari nasib yang sama," kata sumber yang sama. "Dia tidak mempercayai mereka, jadi dia mengambil tindakan pencegahan untuk pergi ke pertemuan dengan para pengawal. Mungkin inilah yang menyelamatkannya." (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!