Sabtu, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 26 Januari 2019 21:35 wib
4.338 views
Warga Maroko Kecam Upaya Israel Minta Kompensasi 250 Miliar USD untuk Orang Yahudi
RABAT, MAROKO (voa-islam.com) - Israel meminta kompensasi $ 250 miliar dari Maroko, Libya, Tunisia, Irak, Suriah, Mesir, Yaman, dan Iran, untuk orang-orang Yahudi yang beremigrasi dan meninggalkan properti mereka di negara-negara Muslim tersebut setelah berdirinya negara Israel pada tahun 1948.
Beberapa intelektual dan aktivis Maroko dilaporkan memulai petisi untuk mengecam keras permintaan kompensasi finansial dan spekulasi Israel tentang "fakta sejarah yang tidak akurat."
Orang Maroko berpendapat bahwa orang-orang Yahudi secara sukarela meninggalkan negara itu ke Israel mulai tahun 1950.
Sekitar 250.000 hingga 350.000 orang Yahudi tinggal di Maroko sebelum pendirian Israel, menjadikannya komunitas Yahudi terbesar di dunia Muslim.
Pada awal 1950-an, orang-orang Yahudi Maroko mulai beremigrasi dari Maroko ke Israel atas dorongan organisasi-organisasi Zionis.
Israel memperkirakan nilai properti Yahudi yang ditinggalkan di Maroko, Mesir, Iran, Suriah, Yaman, dan Irak mencapai $ 200 miliar. Israel juga menuntut $ 35 miliar dari Tunisia dan $ 15 miliar dari Libya.
Israel diam-diam menentukan perkiraan di negara-negara itu sepanjang 2018, Jerusalem Post melaporkan.
Menurut Menteri Israel untuk Kesetaraan Sosial Gila Gamliel, negara Israel akan mengambil langkah-langkah untuk "mendapatkan balasan."
Sebelumnya pada bulan Januari, Gamliel mengatakan di outlet Israel Hadashot News bahwa "waktunya telah tiba untuk memperbaiki ketidakadilan bersejarah."
Sang menteri menyebut keluarga Yahudi yang meninggalkan negara-negara Arab dan Muslim sebagai "diusir" dari rumah mereka, lapor outlet itu.
Namun, banyak warga Maroko ingin mengoreksi "ketidaktepatan historis sang menteri".
Pernyataan Gamliel termasuk Maroko sebagai negara yang harus "memperbaiki" kerugian yang dialami oleh komunitas Yahudi menyebabkan kecaman dari banyak orang Maroko.
Beberapa berpendapat bahwa Israel memberi kesan bahwa komunitas Yahudi dipaksa untuk meninggalkan rumah dan properti mereka. Orang Maroko tidak setuju, menyatakan bahwa orang Yahudi Maroko telah hidup damai bersama orang Muslim Maroko. (st/mwn)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!