Rabu, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 26 Desember 2018 12:00 wib
4.141 views
Turki Peringatkan Prancis Tidak Akan Dapat Manfaat Apapaun dari Melindungi Milisi Kurdi
ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Prancis tidak akan mendapatkan apa pun dengan mempertahankan pasukan untuk melindungi milisi Komunis Kurdi di Suriah, menteri luar negeri Turki mengatakan pada hari Selasa (25/12/2018), setelah Paris mengumumkan akan mempertahankan kehadirannya meskipun penarikan AS akan segera dilakukan.
Keputusan Washington untuk menarik 2.000 pasukan daratnya dari Suriah telah mengejutkan sebagian besar sekutu termasuk Prancis tetapi disambut dengan persetujuan oleh Turki, yang sekarang akan memiliki kebebasan untuk menargetkan milisi Komunis Kurdi dari Unit Perlindungan Rakyat (YPG) yang didukung AS.
"Jika Prancis tetap berkontribusi untuk masa depan Suriah, bagus, tetapi jika mereka melakukan ini untuk melindungi (milisi), ini tidak akan membawa manfaat bagi siapa pun," kata Mevlut Cavusoglu, menurut harian Hurriyet.
Turki memandang milisi YPG sebagai organisasi “teroris” saudara dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang terlarang, yang telah melancarkan pemberontakan berdarah di Turki sejak 1984. PKK masuk daftar hitam sebagai kelompok teror oleh Ankara, AS dan Uni Eropa .
Presiden AS Donald Trump pekan lalu memerintahkan penarikan pasukan darat AS yang berada di Suriah untuk memberikan pelatihan kepada YPG di bawah aliansi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi yang berjuang melawan kelompok jihadis Suriah.
Langkah mengejutkan itu menempatkan sekutu di belakang, dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Ahad mengatakan "sekutu harus dapat diandalkan."
Dalam tanda keretakan diplomatik yang tumbuh antara kedua pemimpin, Macron mengatakan, "Saya sangat menyesalkan keputusan" oleh Trump untuk menarik pasukan AS.
Cavusoglu mengecam "dukungan" Prancis atas YPG, yang katanya "bukan rahasia" ketika ia mengecam pertemuan para pejabat Prancis dengan para pemimpin sayap politik SDF pekan lalu.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki akan melakukan intervensi dalam beberapa bulan mendatang terhadap IS dan YPG.
Cavusoglu mengatakan Turki memiliki "kekuatan untuk menetralisir (IS) sendirian" di tengah kekhawatiran bahwa penarikan AS akan melukai perjuangan melawan IS.
Para kritikus mengatakan ribuan anggota IS masih di Suriah dan bisa menimbulkan ancaman dengan beberapa analis yang khawatir penarikan itu dapat menyebabkan kebangkitan IS. (st/TOI)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!