Senin, 17 Jumadil Awwal 1446 H / 12 November 2018 15:30 wib
2.543 views
Penyelidikan Al-Khaleej Online Ungkap Intelijen Mesir Siksa Para Pejuang Perlawanan Palestina
KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Intelijen dan dinas keamanan nasional Mesir menyiksa sejumlah pejuang perlawanan dan pelajar Palestina selama perjalanan dan studi mereka, untuk menggali informasi keamanan terkait dengan perlawanan Palestina, Middle East Monitor melaporkan hari Senin (12/11/2018) mengutip sebuah penyelidikan oleh situr Al-Khaleej Online.
“Kami adalah kelompok 15 pejuang yang kembali dari misi pelatihan dari salah satu negara yang mendukung perlawanan Palestina. Ketika kami tiba di bandara Kairo, kami dibawa ke tempat bawah tanah. Mata kami ditutup, diborgol, dan dipindahkan ke sejumlah penjara.” Ini adalah bagian dari kesaksian seorang pejuang perlawanan Palestina yang ditangkap di penjara Mesir dan baru-baru ini dibebaskan mengungkapkan kepada Al-Khaleej Online.
Penyelidikan tersebut mendokumentasikan sejumlah kesaksian lebih dari 20 warga Palestina, termasuk mereka yang berjuang dalam perlawanan Palestina, yang ditahan di penjara rahasia intelijen dan keamanan nasional Mesir, dan menjadi sasaran penyiksaan fisik dan psikologis selama masa interogasi mereka.
Menurut kesaksian orang Palestina ini, para pejabat Mesir telah banyak bertanya kepada mereka tentang aksi militer mereka, terutama selama gelombang eskalasi dengan pendudukan Israel, dan cara mereka menembakkan roket dari dalam the Strip.
Data Al-Khaleej Online telah mengungkapkan tentang penyiksaan keamanan Mesir dan interogasi terhadap para pejuang perlawanan telah dikonfirmasi oleh sumber-sumber dalam Gerakan Jihad Islam di Palestina.
Warga Palestina di Jalur Gaza menggunakan Bandara Kairo untuk melakukan perjalanan keliling dunia karena tidak ada bandara di dalam Jalur Gaza dan pendudukan tidak mengizinkan mereka melakukan perjalanan melalui Penyeberangan Beit Hanoun (Erez).
Pihak berwenang Mesir telah menggunakan apa yang disebut sistem "deportasi" untuk wisatawan Palestina yang ingin melakukan perjalanan ke luar Mesir. Sebuah bus dari Perlintasan Rafah ditransfer ke Bandara Kairo di bawah langkah-langkah keamanan yang ketat. Tidak seorang pun dari dalam bus diizinkan meninggalkannya sampai tiba di dalam bandara. Para musafir itu kemudian diserahkan ke pihak keamanan di sana. (st/MeMo)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!