Senin, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 1 Oktober 2018 18:01 wib
3.359 views
Presiden Kamerun Klaim Negaranya Telah Mengalahkan Kelompok Boko Haram
KAMERUN (voa-islam.com) - Presiden Kamerun pada hari Sabtu (29/9/2018) mengklaim bahwa kelompok pejuang Boko Haram telah dikalahkan.
Komentar Presiden Paul Biya itu datang empat tahun setelah ia mengumumkan perang terhadap kelompok tersebut, dan mereka menandai kunjungan pertamanya ke wilayah Utara Jauh sejak 2012.
Keamanan adalah masalah besar di Kamerun, sekutu militer AS dan Prancis, karena juga menghadapi gerakan separatis berdarah Inggris di barat daya dan barat laut.
Berbicara dalam sebuah pawai di Maroua, Biya mengatakan dia akan fokus pada pembangunan kembali apa yang telah dihancurkan di Utara Jauh "sekarang bahwa terorisme telah dikalahkan".
Wilayah ini selama bertahun-tahun telah menjadi target pemboman jibaku dan serangan lainnya oleh para pejuang Boko Haram yang tumpah di atas perbatasan dari Nigeria, di mana kelompok pejuang itu bermarkas. Hampir seperempat juta orang di Kamerun telah mengungsi.
Boko Haram belum melakukan serangan besar di Kamerun pada tahun lalu dan jumlah serangan telah menurun. Para pejuangnya terus menyerang sasaran-sasaran militer dan kota-kota di timur laut Nigeria meskipun ada pernyataan-pernyataan pemerintah yang berulang-ulang bahwa kota itu "dihancurkan".
Biya memperingatkan warga Utara Jauh untuk tetap waspada meskipun ada kemajuan baru termasuk pembukaan kembali bulan lalu dari 40 sekolah di sepanjang perbatasan.
Tidak semua orang menyambut baik komentar presiden dalam rapat umum tersebut.
Perang melawan Boko Haram telah menimbulkan pertanyaan tentang pasukan keamanan Kamerun.
Video mengejutkan yang baru-baru ini beredar secara online menunjukkan tentara menembak warga sipil yang tak berdaya termasuk wanita dengan anak kecil serta bayi yang diikat ke punggung mereka, kata Amnesty International setelah analisis ahli.
Pemerintah Kamerun telah mengumumkan beberapa penangkapan terkait dengan salah satu video dan mengatakan dugaan pelanggaran itu akan diselidiki.
Biya, 85 tahun, salah satu pemimpin terlama di Afrika, telah berkuasa sejak 1982 dan kemungkinan akan menang lagi selama pemilihan yang dijadwalkan 7 Oktober. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!