Otoritas Palestina Akan Hentikan Kerjasama Keamanan Jika Israel Setuju Berdamai dengan Hamas

TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Otoritas Palestina akan memutuskan hubungan dengan Israel dan menghentikan kerjasama keamanan jika negara Zionis itu menandatangani gencatan senjata dengan Hamas, sumber Mesir dan Palestina mengungkapkan kepada Al-Araby Al-Jadeed pada hari Jum'at (22/9/2018).

PA juga akan meninggalkan semua kewajiban keuangannya di Jalur Gaza, yang teratas yang merupakan gaji pegawai negeri di wilayah itu.

Menurut sumber-sumber informasi, badan intelijen Mesir telah menyarankan bahwa pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas berlanjut bersamaan dengan diskusi rekonsiliasi. Kairo tampaknya berjanji untuk memberi tekanan pada faksi Palestina untuk menerima apa yang terbaik bagi Fatah dan PA.

Diskusi terakhir yang diakhiri dengan pembicaraan gencatan senjata ditangguhkan sampai pemberitahuan lebih lanjut, sementara diskusi rekonsiliasi sedang diintensifkan, dengan lebih banyak tekanan pada Hamas untuk menerima rekomendasi Fatah untuk proposal rekonsiliasi yang ditengahi Mesir.

Fatah dan PA bersikeras memegang kontrol penuh atas penyeberangan perbatasan Gaza dan semua sumber pajak, serta kontrol terhadap layanan keamanan dan senjata dari kelompok perlawanan Palestina. Delegasi Fatah terbaru ke Kairo dikatakan telah menyampaikan pesan Abbas kepada Mesir bahwa mereka harus benar-benar membekukan pembicaraan gencatan senjata untuk menekan Hamas dan mewajibkannya untuk menyerahkan Jalur Gaza.

Sementara itu, Gerakan Perlawanan Palestina tersebut diperkirakan akan menerima delegasi Mesir di Gaza hari ini. Mereka bersikeras bahwa mereka tidak mendengar kabar baru dari Mesir mengenai gencatan senjata dan pembicaraan rekonsiliasi.

Hamas mengungkapkan bahwa pihaknya telah memulai diskusi internal untuk mengaktifkan kembali komite administratif di Gaza, yang dibubarkan pada Oktober 2017 sebagai bagian dari kesepakatan rekonsiliasi yang dicapai dengan Fatah. Meskipun tekanan oleh Fatah-yang dikendalikan PA, pembubaran komite tidak cukup untuk Mahmoud Abbas, yang telah memberlakukan tindakan hukuman pada orang-orang Palestina di daerah kantong yang terkepung.

Ketika ditanya tentang pembukaan 12 tahun pengepungan yang dipimpin Israel, Hamas menekankan bahwa itu tidak akan menghentikan protes-protes The Great March of Return sampai blokade diakhiri. (st/MeMo)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Irak Tolak Izinkan Pasukan Turki Kembali ke Kamp Bashiqa
• Pejuang Oposisi Dukungan Turki Tolak Serahkan Senjata Mereka Mengikuti Perjanjian Idlib
• Islamic State Nyatakan Bertanggung Jawab Atas Serangan Parade Militer Syi'ah Iran di Ahvaz
• Israel Beri Bukti ke Moskow Suriah Bertanggung Jawab atas Jatuhnya Pesawat Militer Rusia
• 11 Anggota IRGC Tewas dalam Serangan Selama di Parade Militer di Ahvaz
• Militer Yaman Kuasai Pangkalan Militer Pemberontak Syi'ah Houtsi di Timur Hodeidah
• Turki Tahan 85 Personel Milter Terkait Fetullah Gulen dalam Penggerebegan Terbaru
• SDF Sebut Pejuang IS yang Mereka Tahan Harus Dibawa Pulang Kembali Oleh Negara Asal Mereka