Sabtu, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 12 Mei 2018 12:45 wib
5.129 views
Laporan: Imigrasi Malaysia Cekal Mantan Perdana Menteri Najib Razak dan Istri Pergi Keluar Negeri
KUALA LUMPUR, MALAYSIA (voa-islam.com) - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, yang baru saja keluar dari kantor setelah kekalahan mengejutkan dalam pemilihan umum, telah dilarang meninggalkan negara itu, departemen imigrasi mengatakan Sabtu (12/5/2018).
Departemen imigrasi mengumumkan melalui akun situs sosialnya bahwa Najib dan istrinya, Rosmah Mansor, baru saja dilarang dari meninggalkan negara itu.
Najib mengatakan dia telah diberitahu oleh pihak imigrasi bahwa dia dan keluarganya tidak akan diizinkan untuk bepergian ke luar negeri.
Dia tidak memberikan alasan untuk keputusan pihak berwenang, tetapi mengatakan dia akan mematuhinya.
"Saya sudah diberitahu bahwa departemen imigrasi Malaysia tidak mengizinkan saya dan keluarga saya ke luar negeri," kata Najib dalam tweet beberapa saat kemudian, "Saya menghormati instruksi ini dan akan tinggal di negara dengan keluarga saya."
Najib, 64, telah mengatakan sebelumnya bahwa ia dan istrinya Rosmah Mansor akan pergi berlibur pada hari Sabtu dan akan kembali pekan depan
Dugaan skandal korupsi
Tidak dijelaskan apa alasan dibalik pencekalan nya, tp Najib telah menghadapi tuduhan korupsi dan salah urus atas dana investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Skandal ini telah mencengkeram negara selama bertahun-tahun.
1MDB, yang dibentuk oleh Najib pada tahun 2009, dimaksudkan untuk mengubah Kuala Lumpur menjadi pusat keuangan dan meningkatkan ekonomi melalui investasi strategis.
Tapi itu mulai menarik perhatian negatif pada awal 2015 setelah gagal membayar untuk sekitar $ 11bn hutang mereka kepada bank dan pemegang obligasi.
Kemudian Wall Street Journal (WSJ) melaporkan telah melihat jejak dokumen yang diduga ditelusuri sebesar hampir $ 700 juta dari dana tersebut ke rekening bank pribadi Najib.
Najib secara konsisten membantah mengambil uang dari 1MDB atau dana publik.
Dalam pemilihan bersejarah awal pekan ini, koalisi Barisan Nasional Najib, yang telah berkuasa sejak kemerdekaan Malaysia pada 1957, kalah ari koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad, yang sejak itu menjabat sebagai perdana menteri.
Setelah dilantik sebagai perdana menteri baru, Dr Mahathir mengatakan akan berusaha mengembalikan jutaan dolar yang hilang dalam skandal itu. (st/cp,bbc)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!