Jum'at, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Mei 2018 21:45 wib
7.238 views
Mahathir Mohamad: Raja Malaysia Bersedia Ampuni Anwar Ibrahim
KUALA LUMPUR, MALAYSIA (voa-islam.com) - Perdana Menteri Mahathir Mohamad yang baru terpilih mengumumkan bahwa raja Malaysia telah menyatakan kesediaanny untuk memberikan pengampunan penuh kepada pemimpin oposisi Anwar Ibrahim yang saat ini dipenjara.
"(Raja) telah mengindikasikan dia bersedia untuk mengampuni Datuk Sri Anwar segera," Mahathir menyatakan pada hari Jum'at (11/5/2018) selama konferensi pers hanya sehari setelah pria 92 tahun itu disumpah setelah kemenangannya yang mengejutkan atas Najib Razak dan koalisi yang berkuasa lama di negara itu.
"Kami akan memulai ... proses yang tepat untuk mendapatkan pengampunan untuk Datuk Sri Anwar," ia menggarisbawahi lebih lanjut, dengan menjelaskan bahwa "ini berarti pengampunan penuh."
"Dia harus dibebaskan segera ketika dia diampuni," tambah Mahathir, yang berjanji untuk akhirnya turun "tahta" dan menyerahkan jabatan perdana menteri ke Anwar setelah dia dibebaskan dari penjara.
Mahathir dan Anwar, dua mantan sekutu yang berseteru pada krisis keuangan Asia 1998, membentuk koalisi untuk menentang terpilihnya kembali Najib dan mengusir koalisi berkuasa dari kekuasaan. Anwar telah dipenjara atas tuduhan sodomi dan korupsi dan, tidak dapat menjabat di jabatan apapun sampai dia diampuni dan dibebaskan.
Perdana menteri baru juga menyatakan pada konferensi pers bahwa ia akan mengumumkan kabinet 10-anggota pada hari Sabtu, termasuk menteri utama untuk kementerian keuangan, pertahanan dan urusan dalam negeri.
Rekonsiliasi Mahathir dengan Anwar telah dianggap sebagai salah satu aspek yang paling luar biasa dari kontes pemilihan yang mendebarkan.
Anwar pernah menjadi tokoh pemerintah senior dan dianggap sebagai pewaris Mahathir sampai ia dipecat pada 1998 karena perbedaan politik. Dia kemudian dipenjara atas tuduhan sodomi dan penyalahgunaan kekuasaan dalam sebuah kasus yang dikritik secara luas sebagai motivasi politik.
Anwar kembali dipenjara pada tahun 2015 selama pemerintahan Najib untuk dakwaan sodomi kedua. Dia sudah dijadwalkan akan dirilis bulan depan. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!