Pengadilan Saudi Adili 2 Warga Israel Atas Tuduhan Spionase

RIYADH (voa-islam.com) - Dua warga Israel menghadapi beberapa tuduhan - termasuk spionase dan terorisme - dalam persidangan yang dimulai Senin kemarin (30/4/2018) di sebuah pengadilan Saudi, menurut laporan media setempat.

Surat kabar Al-Riyadh melaporkan bahwa para terdakwa adalah warga Arab Israel yang diduga memasuki kerajaan untuk mengumpulkan informasi atas perintah agen mata-mata Israel Mossad.

Menurut surat kabar itu, tuduhan terhadap pasangan itu termasuk merencanakan mengganggu keamanan dari jamaah haji yang tahun ini akan dimulai pada bulan Agustus.

Harian Saudi terkemuka Okaz dalam laporannya mengatakan bahwa para terdakwa telah memasuki Arab Saudi menggunakan paspor Yordania - dengan tujuan melakukan ibadah Umroh.

Kedua pria tersebut dilaporkan dituduh bekerja sama dengan Mossad Israel untuk memata-matai kerajaan dan merencanakan melakukan aksi terorisme selama musin haji mendatang.

Kasus ini adalah pertama kalinya bagi warga Israel yang secara resmi diadili oleh pengadilan Saudi.

Lima tahun lalu, pengadilan Saudi memvonis seorang ekspatriat Arab yang tinggal di kerajaan dengan sembilan tahun di balik jeruji setelah dituduh menjadi mata-mata untuk Israel.

Seperti semua negara Arab kecuali Mesir dan Yordania, Arab Saudi tidak mempertahankan hubungan formal dengan Israel.[fq/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Islamic World News lainnya:

• Serangan Bom Bunuh Diri di Afghanistan Tewaskan Puluhan Orang
• Kelompok HAM Desak Israel Stop Gunakan Peluru Tajam dalam Hadapi Demonstran Palestina
• Taliban Bantah Terlibat Serangan Bom Jibaku Terkoordinasi di Kabul
• Pasukan Penjajah Israel Tembak dan Lukai 30 Atlit Palestina di Gaza
• Laporan: Pejuang HTS Tinggalkan Kamp Pengungsi Yarmouk di Damaskus Menuju Idlib
• Aktivis Suriah di Inggris Serukan Penggemar Sepak Bola Boikot Piala Dunia di Rusia
• Hamas Salahkan Otoritas Palestina atas Percobaan Pembunuhan PM Rami Hamdallah
• Al-Azhar Mesir Kecam Seruan Tokoh-tokoh Prancis untuk Menghapus Ayat Suci Al-Quran