Ahad, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 1 April 2018 18:15 wib
3.429 views
Pasukan Israel Kembali Lukai 49 Warga Palestina selama Demonstrasi Baru di Perbatasan Gaza
JALUR GAZA PALESTINA (voa-islam.com) - Pasukan Zionis Israel telah melukai 49 warga Palestina selama demonstrasi massa anti-pendudukan baru di Jalur Gaza di tengah kemarahan global atas penggunaan kekuatan berlebihan Tel Aviv yang menandai hari paling kejam di daerah pesisir yang diblokade dalam beberapa tahun terakhir.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa pasukan Israel telah menembaki para pengunjuk rasa di berbagai kota Gaza, di antaranya Jabalia, Rafah, Khan Yunis dan Beit Hanoun.
Semua yang terluka dibawa ke rumah sakit Gaza, kementerian itu menambahkan. Pada hari Jum'at, sekitar 30.000 warga Gaza berbaris ke pagar dengan wilayah pendudukan pada awal protes enam pekan, dijuluki "The Great March of Return," menuntut hak untuk kembali ke tanah air mereka.
Pawai itu bertepatan dengan peringatan ke 42 Hari Tanah, yang memperingati pembunuhan enam orang Palestina oleh pasukan Israel pada tahun 1976.
Demonstrasi hari Jum'at berubah menjadi kekerasan setelah pasukan Zionis Israel menggunakan gas air mata dan menembakan senjata api untuk memaksa para demonstran yang telah mendekati dalam beberapa ratus meter dari pagar yang dijaga ketat.
Bentrokan itu menewaskan 17 orang Palestina tewas dan lebih dari 1.400 lainnya terluka di Gaza pada hari yang paling mematikan dalam konflik Israel-Palestina sejak perang tahun 2014.
"Pawai Kembali" memuncak pada tanggal 15 Mei, hari di mana orang Palestina memperingati Nakba Day (Hari Bencana) ketika ratusan ribu orang melarikan diri atau diusir dari rumah mereka pada tahun 1948, tahun Israel diciptakan.
Pembantaian Israel di Palestina pada Jumat lalu mengundang kecaman di seluruh dunia, dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan "penyelidikan independen dan transparan" atas insiden tersebut.
Uni Eropa menyerukan penyelidikan atas kematian Gaza
Demikian pula, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini telah mendesak penyelidikan penggunaan amunisi tajam oleh militer Israel selama bentrokan mematikan di Gaza dan menuntut penghormatan terhadap kebebasan berbicara.
"Uni Eropa berduka atas hilangnya nyawa. Pikiran kami adalah dengan keluarga para korban," katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (31/3/2018).
"Penggunaan amunisi harus, khususnya, menjadi bagian dari investigasi independen dan transparan," kata Mogherini. "Kebebasan berekspresi dan kebebasan berkumpul adalah hak-hak fundamental yang harus dihormati."
Kelompok HAM mengecam tindakan 'ilegal' Israel
Kelompok hak asasi manusia Israel, B'Tselem telah mengecam tanggapan rezim Zionis terhadap para pengunjuk rasa Palestina yang tidak bersenjata di Gaza, mengatakan daerah demonstrasi tidak boleh ditangani sebagai "zona tempur." "Menembak demonstran tak bersenjata adalah ilegal dan perintah yang mengizinkannya secara nyata ilegal," katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!