GAZA (voa-islam.com) - Warga Palestina menggelar aksi mogok massal dan hari berkabung pada hari Sabtu kemarin (31/3/2018) atas kematian 15 orang Palestina oleh tembakan Israel selama demonstrasi menuntut hak untuk kembalinya para pengungsi.
Toko-toko di wilayah Tepi Barat yang diduduki menutup pintu mereka, universitas dan sekolah meliburkan diri dan banyak kegiatan bisnis juga ikut dalam aksi pemogokan umum tersebut.
Setidaknya 15 warga Palestina dari Jalur Gaza tewas dan ratusan lainnya terluka ketika pasukan Israel menembaki demonstran yang menandai "Hari Tanah", peringatan tahunan Palestina atas kematian enam warga Arab Israel yang dibunuh oleh pasukan Israel pada tahun 1976 selama demonstrasi atas lahan yang disita Israel di Israel utara.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan Sabtu hari berkabung atas kematian belasan warga Palestina hari Jumat sebelumnya.
"Fraksi Palestina telah menanggapi keputusan presiden untuk menyatakan berkabung bagi korban pembantaian Israel," kata Wasel Abu Yusuf, anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), kepada Anadolu Agency.
"Faksi nasional dan Islam mengumumkan pemogokan umum di semua wilayah Palestina dan menyerukan demonstrasi untuk memprotes pembantaian Israel terhadap orang-orang kami di Gaza," katanya.
Demonstrasi Jumat adalah awal dari protes enam minggu yang memuncak pada 15 Mei yang disebut sebagai "Nakba", atau "Malapetaka", ketika Israel diciptakan.
Para demonstran menuntut agar para pengungsi Palestina diperbolehkan hak untuk kembali ke kota-kota dan desa-desa asal keluarga mereka setelah terusir ketika negara Israel diciptakan pada tahun 1948.[fq/worldbulletin]
