Prancis Kecam Serangan Rezim Assad Terhadap Ghouta Timur

PARIS (voa-islam.com) - Prancis pada hari Jumat lalu mengecam rezim Bashar al-Assad dan sekutu-sekutunya karena menargetkan wilayah Ghouta Timur yang dikepung Suriah, meski adanya resolusi Dewan Keamanan PBB akhir bulan lalu, yang meminta gencatan senjata 30 hari.

"Prancis mengecam keras intensifikasi serangan militer yang dilakukan oleh rezim Suriah dan sekutunya di Ghouta timur, dalam pelanggaran mencolok terhadap Resolusi 2401 Dewan Keamanan PBB, yang menuntut penghentian segera permusuhan di seluruh wilayah Suriah," kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan. oleh Kementerian Luar Negeri Prancis.

Serangan "sembarangan rezim Assad" telah menyebabkan lebih dari 800 korban sipil sejak 18 Februari, kata pernyataan tersebut.

"Dalam konteks ini, Prancis sekali lagi mencela pelanggaran hukum humaniter internasional ini dan mengulangi permintaannya ke Rusia, yang menyetujui Resolusi 2401 Keamanan, untuk melakukan segala daya dalam memastikan bahwa kekerasan  berhenti sesegera mungkin," kata kementerian tersebut.

Resolusi Prancis juga mendesak rezim Assad untuk menghormati kewajiban internasionalnya dan mengizinkan akses konvoi kemanusiaan dan evakuasi medis darurat "tanpa penundaan."

Ghouta Timur, pinggiran kota Damaskus, telah dikepung selama lima tahun terakhir dan akses kemanusiaan ke daerah tersebut, yang merupakan rumah bagi sekitar 400.000 orang, telah benar-benar terputus.[fq/worldbulletin]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Menantu dan Cucu Mandela Teriakkan Kebebasan untuk Wanita Suriah
• Seorang Pemuda Palestina Tewas dalam Bentrok dengan Tentara Israel
• Pemberontak Syi'ah Houtsi Bunuh 675 Wanita Yaman Selama 3 Tahun Terakhir
• 17 Pasukan Keamanan Afghanistan Tewas dalam Serangan Taliban di Takhar
• Erdogan: Pasukan Turki dan FSA Bisa Masuki Afrin 'Kapan Saja'
• Faksi Oposisi Suriah di Daraa dan Quneitra Siapkan Operasi Militer Besar Terhadap Rezim Assad
• Universitas Riyadh Luncurkan Kursus Mengemudi Pertama untuk Perempuan
• Serangan Bunuh Diri Targetkan Warga Syiah di Kabul, 7 Tewas