ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Dua anggota keluarga pemimpin anti-apartheid Afrika Selatan, Nelson Mandela telah berjanji melantangkan suara mereka untuk wanita Suriah yang dipenjara oleh rezim Bashar al-Assad.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Anadolu Agency, Rayne Rose Mandela-Perry dan Nodiyala Mandela, menantu dan cucu Nelson Mandela, berbicara tentang pengalaman mereka dalam sebuah konvoi wanita yang berangkat dari Istanbul pada hari Selasa untuk melakukan demonstrasi pelanggaran hak asasi manusia dari wanita-wanita yang dipenjara tersebut.
Mandela-Perry berkata: "Pesan saya untuk wanita Suriah adalah mereka harus tetap tegar dan berharap yang terbaik akan terjadi.
"Ketika Mandela dipenjara dia hanya bersikap positif dan berkata pada dirinya sendiri: 'Saya akan pergi dari sini'. Apa pun yang Anda pikirkan, dan bila Anda kuat, dan Anda percaya pada apa yang Anda katakan, itu akan terjadi." kata dia.
"Kita harus meneruskan konvoi ini dan terus melanjutkan."
Konvoi Nurani Internasional (International Conscience Convoy) ini menyelesaikan perjalanan tiga hari dengan sebuah demonstrasi terakhir pada hari Kamis untuk menandai Hari Perempuan Internasional di provinsi Hatay tenggara, yang berbatasan dengan Suriah.
Konvoi yang diikuti oleh wanita dari 50 negara itu berhenti di kota-kota Turki yakni Izmit, Sakarya, Ankara dan Adana.
Mandela-Perry mengatakan bahwa konvoi tersebut melambangkan bahwa wanita Suriah tidak sendirian atau tidak dilupakan.
Dia menyebut kisah seorang wanita Suriah yang telah menderita di salah satu penjara tersebut memengaruhinya.
"Dia ditangkap bersama suaminya dan dia disiksa saat suaminya juga disiksa di sampingnya," tutur dia.
"Itu adalah rasa sakit yang paling parah; untuk melihat seseorang yang sangat dekat denganmu [disiksa]. Anda merasa ingin membantu tapi pada saat itu Anda juga tidak berdaya," katanya.
Jika Mandela masih hidup, kata Mandela-Perry, dia pasti akan memberi tahu wanita-wanita itu dan berkata: "tetap kuat, tidak ada yang tidak mungkin, itu akan terjadi, Anda akan dibebaskan."
Nodiyala Mandela di tempat yang sama berjanji akan terus memberikan dukungannya untuk kampanye ini.
"Apa pun yang bisa menyatukan seluruh dunia dengan sangat kuat. Dan saya pikir konvoi kampanye ini adalah kesuksesan yang besar. Kami hanya berharap dan berdoa setiap hari bahwa kampanye ini akan berdampak," ujar dia.
"Kami akan membuat suara paling keras. Kami akan berteriak sampai wanita dibebaskan dari penjara, karena mereka menderita setiap saat berbagai jenis penindasan apakah itu pelecehan emosional, penganiayaan fisik, penganiayaan psikologis," katanya.
Saat ini, lebih dari 6.700 wanita - lebih dari 400 di antaranya adalah anak perempuan - ditahan di penjara yang dikelola oleh pasukan rezim, menurut sebuah pernyataan oleh Konvoi Nurani.
Ribuan wanita Suriah hingga kini terus mendekam di penjara di daerah yang dikuasai rezim dengan menderita siksaan, termasuk pemerkosaan.[fq/anadolu]