Laporan: Dua Faksi Pemberontak Suriah Bentuk Aliansi Baru untuk Perangi HTS

ALEPPO, SURIAH (voa-islam.com) - Dua faksi pemberontak Suriah mengumumkan bahwa mereka melakukan penggabungan pada hari Ahad (18/2/2018) dalam usaha nyata untuk memperkuat posisi jika terjadi bentrokan dengan para jihadis di wilayah barat laut negara itu yang retak.

"Kami, Ahrar al-Sham dan Nuruddin al-Zinki, mengumumkan penggabungan kami di bawah Front Pembebasan Suriah," kedua kelompok itu mengumumkan dan dikutip The New Arab.

Kedua kelompok tersebut adalah faksi oposisi dengan kehadiran yang kuat di bagian-bagian yang dipegang pemberontak di utara negara itu, di sepanjang perbatasan antara provinsi Aleppo dan Idlib.

Provinsi Idlib sebagian besar dikuasai oleh Hay'at Tahrir al-Sham (HTS), sebuah aliansi yang didominasi oleh para jihadis mantan afiliasi Al-Qaidah di Suriah.

Dalam pernyataan pendirian mereka, Front Pembebasan Suriah atau Jabhat Tahrir Syria meminta kelompok pemberontak lain untuk bergabung dalam gerakan baru mereka.

Sam Heller, seorang analis senior di International Crisis Group, mengatakan bahwa penggabungan tersebut terkait dengan kekuatan HTS di Suriah utara.

"Ini adalah upaya untuk membentuk penyeimbang bagi Hay'at Tahrir al-Sham, yang tampaknya memposisikan dirinya untuk pertarungan baru dengan Zinki," katanya kepada AFP.

"Zinki dan Ahrar adalah dua faksi non-jihadis yang paling substansial di wilayah yang dikuasai pemberontak, dan Zinki secara khusus telah menjadi hambatan bagi upaya Hayat Tahrir al-Sham untuk mengkonsolidasikan kontrol."

Ketegangan antara Hay'at Tahrir Al-Sham dan Nuruddin Al-Zinki meningkat menyusul pembunuhan seorang komandan senior HTS oleh petempur Zinki.

Meski ada upaya dari beberapa tokoh ulama termasuk Syaikh Abdullah Al-Muhaysini agar Zinki menyerahkan pelaku pembunuhan pemimpin HTS untuk dibawa ke pengadilan Syariah, namun kelompok tidak meresponnya sehingga semakin menambah ketegangan antara kedua belah pihak. (st/TNA)