Kamis, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 15 Februari 2018 21:30 wib
5.555 views
Mesir Berusaha Ciptakan Gerakan Baru untuk Melawan dan Menggatikan Ikhwanul Muslimin
KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Pasukan intelijen dan keamanan Mesir telah bekerja untuk membangun sebuah gerakan baru untuk melawan dan mengganti Ikhwanul Muslimin.
Situs berita New Khaleej melaporkan "sumber informasi" yang mengatakan bahwa badan keamanan Mesir telah berusaha menciptakan perpecahan dalam kelompok tersebut sejak presiden pertama yang terpilih secara demokratis di negara tersebut, yang juga merupakan anggota Ikhwanul Muslimin, Muhamad Mursi digulingkan dalam sebuah kudeta pada bulan Juli 2013. Mereka tidak berhasil.
Menurut sumbernya, pembangkang pemimpin Ikhwanul Muslimin Mokhtar Nuh telah menjadi pendukung utama upaya ini. Nuh dikatakan didukung oleh anggota kelompok yang tidak puas dengan kinerjanya dan yakin solusinya adalah menciptakan sebuah alternatif yang tidak berbenturan dengan negara Mesir.
Sumber yang dekat dengan kampanye pemilihan Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi mengatakan bahwa proses pembentukan kelompok alternatif untuk Ikhwanul Muslimin dimulai di penjara yang menyebabkan puluhan pemuda kelompok tersebut menarik dan meyakinkan mereka bahwa kelompok tersebut telah gagal dalam mengelola urusan negara tersebut.
Sumber yang meminta tidak disebutkan namanya tersebut, memastikan bahwa sejumlah anggota kelompok yang telah dibebaskan dari penjara mendapat dukungan finansial dan berjanji akan membentuk partai baru untuk mereka di masa depan jika mereka dapat menarik orang lain dari kalangan Ikhwanul Muslimin.
Mesir selama beberapa tahun terakhir telah gagal untuk mencapai rencananya karena tidak adanya tokoh yang bisa menarik sejumlah besar anggota dan pemimpin kelompok tersebut.
Ribuan anggota Ikhwanul Muslimin masih berada di tahanan Mesir sebagai hasil pengadilan dan hukuman palsu. Kelompok tersebut telah dilarang di negara itu dan digolongkan sebagai "organisasi teroris".
Pemilihan presiden akan diadakan di Mesir bulan depan dengan pemimpin kudeta dan presiden saat ini, Abdel Fattah Al-Sisi diperkirakan tidak memiliki lawan setelah pejabat menahan dan membungkam mereka yang berencana mencalonkan dirinya sebagai lawannya dalam pemilu. (st/MeMo)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!