Korban Tewas Akibat Serangan Udara Rezim Teroris Assad di Ghouta Timur Meningkat jadi 104

DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Jumlah korban tewas akibat serangan udara rezim Suriah di daerah kantong oposisi Ghouta Timur yang diduduki pejuang oposisi di dekat Damaskus, pada hari Selasa (6/2/2018) telah meningkat menjadi 104, kelompok pemantau lokal dan aktivis lokal mengatakan.

Serangan di beberapa lokasi di wilayah yang terkepung di sebelah timur ibukota tersebut juga melukai lebih dari 100 orang, kata Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Suriah.

Jumlah korban tewas sipil terus meningkat saat pasukan rezim Assad terus menyerang daerah pemukiman sipil di wilayah yang dikuasai oposisi, kata sumber yang sama, yang berbicara tanpa nama karena ketakutan akan pembalasan.

Desa-desa di Ghouta Timur terus menjadi sasaran kekuatan rezim, terlepas dari kenyataan bahwa wilayah-wilayah tersebut termasuk dalam jaringan zona de-eskalasi dimana tindakan agresi dilarang.

 Ghouta Timur, rumah bagi sekitar 400.000 penduduk, tetap berada di bawah pengepungan rezim yang melumpuhkan selama lima tahun terakhir.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan setidaknya 70 orang juga terluka dalam serangan tersebut, yang menurut kelompok tersebut dilakukan oleh pasukan Suriah dan sekutu mereka Rusia. (st/ZW)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• 28 Warga Sipil Suriah Tewas dalam Serangan Udara Rezim Teroris Assad di Ghouta Timur
• Serangan Udara Rusia Hancurkan Satu-satunya Rumah Sakit Tersisa di Zona De-Eskalasi Idlib
• Seorang Pemukim Yahudi Tewas Ditikam di Pemukiman Ilegal Tepi Barat
• Sumber Keamaman: Tank Turki di Afrin Kemungkinan Dihantam Senjata Anti Tank Buatan Rusia
• Belgia Adili Satu-satunya Tersangka Selamat Pelaku Serangan Mematikan di Paris 2015
• Irak Terbitkan Daftar 60 Jihadis dan Anggota Partai Baath Paling Dicari
• Hamas dan Faksi Perlawanan Palestina Lain Percaya Israel Akan Serang Gaza Beberapa Hari Mendatang
• Mahasiswa Kuwait Luncurkan Kampanye Menentang Normalisasi Hubungan dengan Israel