1.000 Bendera Turki akan Dikirim ke Yerusalem

ISTANBUL, TURKI (voa-islam.com) - Seorang produsen bendera yang berbasis di Istanbul pada hari Selasa lalu mengatakan akan mengirim 1.000 bendera Turki ke Yerusalem (Al Quds) sebagai tanda dukungan untuk demonstrasi menentang keputusan AS baru-baru ini yang mengakui kota suci tersebut sebagai ibu kota Israel.

"Karena tentara Israel melarang masuknya bendera Turki ke Masjid Al-Aqsha, kami mengirim bendera Turki ke saudara-saudara kami di Yerusalem sebagai tanggapan," kata Ahmet Cilkaya, CEO Asya Bayrak kepada Anadolu Agency.

Cilkaya mengatakan bahwa sebuah kotak berisi bendera Turki dan Palestina akan dikirim ke Yerusalem dalam waktu satu pekan.

"Saudara-saudara Palestina kami akan membuat kami bangga saat mereka mengibarkan bendera di sana," tambahnya.

Menyebut Yerusalem sebagai "tempat yang sangat diperlukan" bagi umat Islam, dia mengatakan bahwa Turki telah memberikan dukungan moral dan material kepada orang-orang Palestina selama bertahun-tahun, dan akan terus melakukannya.

Ketegangan meningkat di wilayah Palestina sejak Presiden AS Donald Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel awal bulan ini yang memicu protes di seluruh dunia Arab dan Muslim serta kecaman di seluruh dunia.

Sejak saat itu, 11 orang Palestina telah menjadi syuhada dan lebih dari 3.000 orang terluka dalam beberapa demonstrasi di Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.[fq/anadolu]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Serangan Udara Rusia Tewaskan 17 Warga Sipil di Idlib Suriah
• Pria Turki Ini Jalan Kaki ke Yerusalem Sebagai Bentuk Protes ke AS
• PBB: Serangan Udara di Yaman Tewaskan 136 Warga Sipil dalam 10 Hari
• Parlemen Mauritania Kecam Pengakuan AS Terhadap Yerusalem
• Tunawisma Jadi Krisis Nasional di Inggris
• PM Turki: Myanmar Lakukan Genosida Terhadap Muslim Rohingya
• Puluhan Warga Palestina Terluka dalam 'Hari Kemarahan' Dukung Al-Quds
• Dubes AS untuk PBB Ancam Anggota Majelis Umum Agar Tidak menentang keputusan AS atas Yerusalem