Ahad, 6 Jumadil Awwal 1446 H / 5 November 2017 21:00 wib
4.394 views
Polisi Rusia Tahan 200 Lebih Aktivis dalam Demonstrasi Terbaru Menentang Presiden Putin
MOSKOW, RUSIA (voa-islam.com) - Polisi Rusia pada hari Ahad (5/11/2017) menahan sekitar 200 aktivis yang berkumpul di pusat kota Moskow untuk melakukan demonstrasi terhadap Presiden Vladimir Putin, kantor berita negara TASS dan sebuah kelompok pemantauan melaporkan.
Aktivis oposisi radikal Vyacheslav Maltsev telah mengajukan permohonan di situsnya kepada para pendukungnya mengadakan demonstrasi di seluruh Rusia pada hari Ahad, menyerukan "revolusi rakyat" dan untuk segera mengakhiri pemerintahan Putin.
"Saat ini jumlah tahanan telah mencapai 200," kata seorang sumber polisi kepada TASS setelah pendukung kelompok oposisi radikal yang dilarang berkumpul di pusat kota Moskow di samping dinding Kremlin.
OVD-Info, yang memantau penahanan pada demonstrasi politik, mengatakan bahwa 212 orang ditahan di Moskow, dan juga 25 orang di lima kota lainnya.
Banyak dari mereka yang ditahan membawa pisau, knuckledusters dan pistol yang bisa menembakkan peluru karet, lapor TASS.
Dikatakan polisi menahan para aktivis setelah mencarinya.
Seorang fotografer AFP mengatakan polisi, beberapa mengenakan helm dan rompi anti peluru, mengangkat para pemrotes satu per satu di pusat kota Moskow dekat Kremlin.
Seorang reporter untuk stasiun radio populer Echo of Moscow, Andrei Yezhov, menulis di Twitter bahwa dia telah ditahan dan mengirim video dari dalam sebuah van polisi, mengatakan bahwa sebagian besar dari mereka yang ditahan berusia awal 20-an.
Dia kemudian dibebaskan tanpa dakwaan.
Maltsev tahun lalu mencalonkan diri ke kursi parlemen dan memiliki saluran YouTube yang populer dengan komentar politik yang penting.
Dia tinggal di kota regional Saratov namun telah melarikan diri ke Paris setelah sebuah pengadilan di Moskow mengeluarkan surat perintah penahanan untuknya karena seruan untuk melakukan aktivitas ekstremis.
Gerakannya yang disebut Artpodgotovka dilarang oleh pengadilan pada bulan Oktober.
Protes pada hari Ahad terjadi setelah polisi di Moskow pada hari Sabtu menahan belasan orang di sebuah demonstrasi nasionalis anti-Kremlin pada sebuah hari libur yang dikenal sebagai Hari Persatuan Nasional. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!