Turki Akan Bangun Tempat Penampungan untuk 100.000 Pengungsi Rohingya di Bangladesh

DHAKA, BANGLADESH (voa-islam.com) - Turki akan membangun tempat penampungan untuk 100.000 pengungsi Rohingya di Bangladesh, kata seorang pejabat badan bantuan pemerintah yang dikelola negara Turki, Ahad (24/9/2017).

Menurut sebuah siaran pers, Kordinator Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (TIKA) untuk Bangladesh Ahmet Refik Cetinkaya mengadakan pertemuan dengan Menteri Penanggulangan Bencana dan Pertolongan Mofazzal Hossain Chowdhury Maya.

"Turki akan segera memberikan 10.000 paket bantuan [kepada Muslim Rohingya]," kata Cetinkaya kepada menteri tersebut.

Dia mengatakan Wakil Perdana Menteri Turki Recep Akdag akan mengunjungi Bangladesh.

Sejak 25 Agustus, lebih dari 429.000 orang Rohingya telah menyeberang dari negara bagian Myanmar di Rakhine ke Bangladesh, menurut badan migrasi PBB.

Secara keseluruhan, lebih dari 800.000 pengungsi Rohingya sekarang diyakini berada di Bangladesh, termasuk pendatang sejak 25 Agustus.

Para pengungsi tersebut melarikan diri dari operasi keamanan baru di mana pasukan keamanan dan gerombolan Budha membunuhi para pria, wanita dan anak-anak, menjarah rumah dan membakar desa Rohingya.

Menurut Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hasan Mahmood Ali, sekitar 3.000 orang Rohingya tewas dalam tindakan keras tersebut.

Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai orang-orang yang paling teraniaya di dunia, telah menghadapi ketakutan yang meningkat atas serangan tersebut sejak ratusan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada tahun 2012. (st/MeMo) 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Pembom Jibaku Taliban Targetkan Konvoi Pasukan NATO di Ibukota Kabul Afghanistan
• Hampir Seluruh Penduduk Muslim Rohingya di Rakhine Myanmar Telah Mengungsi ke Banngladesh
• Turki Ancam Serang Kurdistan Jika Ngotot Laksanakan Referendum Kemerdekaan
• Petempur Yazidi Terlibat Bentrok dengan Milisi Syi'ah Irak Dukungan Iran di Sinjar
• MSF: Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh di Ambang 'Bencana Kesehatan'
• Mantan Pemimpin Umum Ikhwanul Muslimin Mesir Mohammed Mahde Akef Meninggal Dunia
• Tak Cuma di Belgia dan Prancis, Pengusaha Rasyid Nekkaz Juga Akan Bayar Denda Niqab di Austria
• UEA: Pemberontak Syi'ah Houtsi Penghalang Bagi Kesepakatan Damai di Yaman